kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Menko Airlangga: Virus corona pengaruhi pariwisata hingga investasi


Senin, 03 Februari 2020 / 10:47 WIB
Menko Airlangga: Virus corona pengaruhi pariwisata hingga investasi
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, penyebaran virus corona memberi dampak bagi perekonomian Indonesia pasca penetapan status darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah negara telah menutup penerbangan dari dan ke China.

Salah satu yang melakukan penutupan penerbangan adalah Indonesia. Indonesia akan mulai menutup penerbangan dari dan ke China pada Rabu (5/2) mendatang.

"Dampaknya pada pariwisata, penerbangan, semua orang membatalkan perjalanan," ujar Airlangga dalam acara Seminar Nasional Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian, Senin (3/2).

Baca Juga: Sentimen virus corona mulai terbatas, investor bisa mulai masuk pasar saham

Asal tahu saja saat ini virus korona terus berkembang. China sebagai pusat penyebaran virus korona pun dikabarkan telah menutup daerahnya untuk pencegahan.

Terkait dampak virus korona terhadap perdagangan, pemerintah masih melakukan kajian. Airlangga bilang presiden akan segera melakukan rapat terbatas terkait hal tersebut.

Sementara itu investasi juga akan terpengaruh. Asal tahu saja sebelumnya Indonesia dengan China sepakat membangun Belt and Road Initiative (BRI).

"Belt and road menunggu perkembangan virus corona, itu yang terdampak besar," terang Airlangga.

Saat ini pemerintah terus melihat perkembangan virus corona. Asal tahu saja saat ini belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk memulihkan virus corona.

Baca Juga: Optimisme Konsumen Terlihat Melemah di Awal Tahun 2020

Berdasarkan data Pusat Sistem Sains dan Teknik (CSSE) di Universitas Johns Hopkins yang diakses, Senin (3/2) pukul 10:30 WIB, 17.368 orang positif terjangkit virus corona. Sebanyak 362 orang tewas dan 486 orang berhasil pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×