Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara ASEAN sepakat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan ASEAN.
Dalam pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN ke-8 yang diselenggarakan pada Kamis (8/4), para petinggi ASEAN juga menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama dalam memitigasi risiko dan tantangan ke depan.
“Terkait risiko dan tantangan perekonomian pasca pandemi Covid-19, perubahan iklim, disrupsi digital, dan tensi geopolitik,” jelas Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Senin (11/4).
Erwin juga menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ditekankan upaya percepatan vaksinasi merupakan prioritas utama seiring dengan pentingnya kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi kawasan.
Dalam pertemuan ini juga disepakati beberapa upaya prioritas dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan ASEAN.
Baca Juga: Hari Pertama Perdagangan, Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Naik 13,02%
Pertama, mendorong proses integrasi lebih lanjut sektor jasa keuangan kawasan, termasuk melalui proses upgrading Annex Jasa Keuangan dalam perundingan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).
Kedua, menyambut baik telah diselesaikannya studi mengenai ASEAN Member States (AMS) “Financial Landscape Toward Furthering ASEAN Banking Integration in the Digital Era" yang akan menjadi masukan bagi penyempurnaan pedoman ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) menuju peningkatan integrasi perbankan di era digital.
Ketiga, mengapresiasi inisiatif Cross-Border QR Code Payment Linkages bilateral diantara negara anggota ASEAN, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pengembangan jaringan pembayaran lintas batas di kawasan ASEAN.
“Inisiatif ini dapat menempatkan ASEAN sebagai yang terdepan secara global dalam konektivitas pembayaran ritel yang inklusif,” tambah Erwin.
Baca Juga: Ekonomi Membaik, Kualitas Kredit Bank Juga Makin Sehat
Keempat, mendukung penerbitan ASEAN Taxonomy version 1, yang berisikan komponen kunci taksonomi keuangan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan anggota dan sejalan dengan inisiatif global dalam meningkatkan investasi dan pembiayaan berkelanjutan. Publikasi dan sosialisasi “Conversation Pack" juga diharapkan menjadi basis diskusi berbagai pihak agar mengutamakan keuangan berkelanjutan sebagai pilihan pertama dalam pembiayaan proyek berkelanjutan.