kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes ungkap penyebab laju vaksinasi masih lambat


Senin, 15 Maret 2021 / 17:25 WIB
Menkes ungkap penyebab laju vaksinasi masih lambat
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan kesiapan vaksin dan ketersediaan layanan kesehatan di Kantor Presiden, Jakarta,?Selasa (29/12/2020).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Terkait laju penyuntikan vaksin Covid-19 yang masih lambat, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, bahwa penyebabnya adalah pada ketersediaan vaksin yang masih terbatas. Bukan lantaran dari tempat penyuntikan vaksin.

Budi memaparkan, pada bulan Januari hingga Februari saja Indonesia baru memiliki 10 juta dosis vaksin Covid-19. Berkaca pada ketersediaan pada bulan Januari-Februari maka penyuntikan hanya mampu ditargetkan 10.000 hingga 100.000 per hari.

Kemudian pada bulan Maret hingga April nanti masing-masing terdapat 15 juta dosis per bulan. Maka target penyuntikan harian akan dinaikkan menjadi 100.000 sampai 500.000 suntikan per hari. Adapun saat ini dalam satu hari sudah ditargetkan 300.000 penyuntikan vaksin.

"Mei-Juni 25 juta per bulan jadi kita naikkan lagi, 500.000 sampai satu juta. Nah beratnya di Juli-Desember, karena 75% vaksin kita baru akan datang di Juli dan Desember tinggal kita perlu meningkatkan kapasitas vaksinasi," jelas Budi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Senin (15/3).

Baca Juga: Kemenkes pastikan Mei 2021 calon jemaah haji sudah divaksin Covid-19

Total saat ini sudah dilakukan vaksinasi kepada sekitar 5,4 juta orang. Dimana pada tahap kedua vaksinasi sudah dilakukan penyuntikan sekitar 4 juta orang dari target 38 juta petugas pelayan publik dan lansia.

Guna meningkatkan laju penyuntikan hingga 500.000 orang per hari, Budi menyebut, pihaknya menggandeng komponen masyarakat baik swasta maupun kelompok agama.

Adapun mengenai ketersediaan vaksin, yang sudah terkonfirmasi didapatkan Indonesia melalui COVAX-GAVI ialah 11,7 juta dosis hingga Mei nanti. Dimana 1,1 juta vaksin sudah datang pada 8 Maret lalu dengan merk AstraZeneca. Kemudian pada 22 Maret akan datang kembali 2,5 juta dosis dan 7,8 juta dosis pada 22 April mendatang.

"Sehingga 11,7 juta kita harapkan tambahan dari vaksin gratis multilateral yang bisa datang dan kita harapkan sampai akhir tahun bisa menjadi 54 juta vaksin," kata Budi.

Selanjutnya: Dukung pemerintah, Pegadaian gelar vaksinasi nasional untuk lansia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×