Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku telah mengajukan anggaran atas pengadaan vaksin corona atau Covid-19 Sinovac China.
Adapun total anggaran impor vaksin corona Sinovac yang diajukan kepada Menkes ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 20,9 triliun.
"Anggarannya (terkait impor vaksin corona) sudah kami masukkan, baru sekitar Rp20,9 triliun. Usulan anggaran baru ini hanya untuk vaksin corona Sinovac karena memang yang lainnya waktu itu angkanya belum sempat masuk dari Bio farma," ujar Budi Gunadi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1).
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (14/1): Rekor bertambah 11.557 kasus baru, ingat 3 M
Secara keseluruhan, Kemenkeu telah memberikan perkiraan anggaran program vaksinasi corona yakni sebesar Rp 66 triliun hingga Rp 75 triliun. Anggaran program vaksinasi corona atau Covid-19 ini bisa naik atau turun, tergantung pada jatah vaksin corona gratis dari Global Alliance for Vaccine and Immunization (Gavi) COVAX Facility untuk Indonesia.
Harapan Menkes Budi Gunadi, Indonesia bisa mendapatkan jatah vaksin corona 19 gratis secara maksimal dari GAVI. Adapun prediksi atas bagian atau jatah Indonesia dari Gavi sekitar 54 juta-108 juta dosis vaksin corona.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi terpilih pimpin kerja sama vaksin multilateral COVAX-AMC EG
Jatah maksimal diharapkan berhasil diterima Indonesia lantaran Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terpilih sebagai Co-Chair Covax AMC Engagement Group yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut.
"Itu sebabnya kami memaksa memasukkan Bu Retno di Co-Chair GAVI dan sudah berhasil masuk mudah-mudahan kami bisa mendapatkan sebanyak mungkin vaksin gratis dari GAVI ini," jelasnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 harus disuntik sesuai jadwal, ini akibatnya jika terjadi penundaan
Sekadar mengingatkan, Rabu 13/1) lalu, Budi mengaku belum menerima anggaran vaksin corona dari Kemenkeu, meski Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyetujui perkiraan besaran alokasi anggaran pengadaan vaksin Covid-19.
Menurut keterangan Budi, Sri Mulyani masih mempertimbangkan sumber dana tersebut. "Anggaran ini memang belum masuk, sudah ada diskusi dari kami dengan Kemenkeu sudah ada angka dasarnya. Tapi, sedang dibicarakan masuknya dari mana, apakah masuk lewat dana PEN (program pemulihan ekonomi), BA-BUN (Bagian anggaran bendara umum negara), atau revisi anggaran," terang Budi, di DPR kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News