kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menkes Budi Gunadi: 400 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan ke Masyarakat


Senin, 09 Mei 2022 / 17:17 WIB
Menkes Budi Gunadi: 400 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan ke Masyarakat
ILUSTRASI. Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/04/2022). Menkes Budi Gunadi: 400 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan ke Masyarakat.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga minggu lalu sudah ada 400 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah diberikan ke masyarakat.

"Minggu lalu kita sudah menembus angka 400 juta dosis vaksinasi. Tepatnya sudah ada 406 juta vaksinasi yang diberikan ke 199.400.000 masyarakat Indonesia," tutur Budi dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (9/5).

Angka tersebut mampu dicapai Indonesia dalam kurun waktu 16 bulan pelaksanaan vaksinasi sejak Januari tahun lalu.

"Kalau dulu di awal vaksinasi pada 13 Januari tahun lalu disampaikan oleh satu majalah terkemuka internasional Indonesia butuh 10 tahun sekarang dalam waktu 16 bulan kita sudah berhasil menyuntikkan 406 juta dosis vaksin ke seluruh masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Baca Juga: Pemerintah Lakukan Monitoring Meski Kasus Covid-19 Menurun

Selain itu, kabar baik lainnya ialah kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia diklaim sudah menurun, namun tetap dalam monitoring Pemerintah. Terlebih adanya kenaikan kasus di beberapa negara akibat adanya varian baru.

"Kita ada di fase monitoring dengan waspada dengan hati-hati. Satu hal yang kami lakukan monitoring adalah varian baru yang ada di dunia," kata Budi.

Monitoring akan potensi adanya varian baru dilakukan berdasarkan hasil pengamatan bahwa kenaikan kasus di Indonesia terjadi akibat munculnya varian baru. Seperti yang terjadi di Taiwan dan Amerika kenaikan kasus di sana disebabkan oleh varian Omicron BA2.

Subvarian omicron tersebut disampaikan telah mendominasi di Indonesia. Namun Budi menyebut, hingga saat ini kasus konfirmasi masih terkendali bahkan menurun.

Adapun negara-negara lain seperti Inggris dan India mengalami kondisi yang sama dengan Indonesia. Dimana varian Omicron BA2 sudah mendominasi, namun kasus konfirmasi tidak naik secara pesat.

Baca Juga: Pemerintah akan Angkat Tenaga Kesehatan Non ASN Jadi PPPK

Di sisi lain, kewaspadaan juga dilakukan pemerintah melihat adanya sedikit kenaikan kasus dengan subvarian omicron BA4 dan BA5 di Afrika Selatan.

"Di Afrika Selatan ada kenaikan sedikit dan itu disebabkan adanya varian baru BA4 dan BA5 tapi karena memang kenaikan masih sedikit dan jumlahnya juga belum banyak, kita terus melakukan monitoring bersama dengan WHO mengenai varian-varian baru ini," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×