kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Menhan: Tidak setuju Pancasila, cari negara lain!


Rabu, 24 Mei 2017 / 14:11 WIB
Menhan: Tidak setuju Pancasila, cari negara lain!


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, para pendiri bangsa sudah bersepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi. Oleh karena itu siapapun yang tidak setuju Pancasila, menurutnya, boleh mencari negara lain.

"Jadi orang yang di sini harus (setuju) Pancasila, kalau tidak Pancasila, keluar saja, cari saja negara yang tidak Pancasila, ya begitu saja," ujar Menhan kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).

Seperti diketahui, salah satu pihak yang dianggap tidak sejalan dengan Pancasila oleh pemerintah, adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto sudah mengumumkan rencana pemerintah membubarkan ormas tersebut. Pemerintah menganggap HTI yang mengusung gagasan khilafah, keberadaannya bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Sementara, juru bicara HTI, Ismail Yusanto, menolak pihaknya disebut anti Pancasila dan UUD 1945. Ia mengklaim, khilafah adalah ajaran Islam, dan sudah menjadi kesepakatan umum bahwa Islam tidak bertentangan dengan Pancasila maupun UUD 1945.

Pihaknya juga belum pernah menerima surat peringatan dari pemerintah, terkait khilafah dan UUD 1945 serta Pancasila. Padahal sesuai UU nomor 17 tahun 2013, tentang ormas, pembubaran harus diawali dengan surat peringatan, kemudian dilanjutkan ke persidangan.

(Nurmulia Rekso Purnomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×