kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengintip solusi pembangunan infrastruktur Tim Ekonomi Prabowo-Sandiaga


Jumat, 14 September 2018 / 06:57 WIB
Mengintip solusi pembangunan infrastruktur Tim Ekonomi Prabowo-Sandiaga
ILUSTRASI. PEMBANGUNAN TOL SALATIGA-KARTASURA


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Ekonomi Gerindra mengaku telah menyiapkan solusi terkait pembangunan infrastruktur jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diberikan kesempatan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Menurut Harryadin Mahardika dari Tim Ekonomi Gerindra, langkah pemerintah yang membangun infrastruktur begitu masif dalam kurun waktu empat tahun ke belakang telah melampaui titik optimum yang berdampak pada seluruh sendi perekonomian Indonesia.

"Solusinya untuk jangka pendek ya kami melakukan prioritas ulang tadi terhadap proyek-proyek infrastruktur yang ada. Kalau proyek yang sudah terlanjur dibangun ya diteruskan apalagi untuk infrastruktur yang dibangun dengan potensi return cepat. Tetapi yang belum sempat dibangun dan masih bisa ditunda lebih baik ditunda," sebut dia saat ditemui Kompas.com di Sekretariat ILUNI UI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (13/9).

Adapun yang dimaksud titik optimum dalam pembangunan infrastruktur adalah total pembiayaan yang digelontorkan dalam lima tahun ini.

Harryadin menyatakan bahwa total anggaran lebih dari Rp 4.000 triliun perlu dikaji ulang. Dia meyakini bahwa angka tersebut sudah termasuk dengan infrastruktur yang sebenarnya tidak masuk prioritas atau dalam artian bisa ditunda pembangunannya.

"Karena hitungan kita meyakini bahwa sekarang ini untuk pembangunan infrastruktur di atas titik optimum. Jadi kami melihat mungkin masih bisa dikurangi 15 sampai 20 persen dari angka Rp 4.000 triliun artinya sekitar Rp 800 triliun yang harus dikurangi dalam lima tahun ini sehingga bisa juga untuk mengurangi beban terhadap rupiah dan APBN," ucap Harryadin. (Ridwan Aji Pitoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Solusi Pembangunan Infrastruktur dari Tim Ekonomi Gerindra"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×