kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenang Ki Hadjar Dewantara pada momen Hari Pendidikan Nasional


Sabtu, 02 Mei 2020 / 09:32 WIB
Mengenang Ki Hadjar Dewantara pada momen Hari Pendidikan Nasional
ILUSTRASI. Ki Hadjar Dewantara (Dok. Kompas)


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Setiap 2 Mei, seperti hari ini, Sabtu (2/5/2020), masyarakat Indonesia memperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei diambil dari tanggal lahir sosok yang dianggap berjasa dalam bidang pendidikan di Tanah Air yaitu Ki Hadjar Dewantara

Hari Pendidikan Nasional diperingati untuk mengenang dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara.

Baca Juga: Anies minta kepala dinas pendidikan blusukan

Pria kelahiran Pakualaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889 ini dikenal sebagai pencetus Taman Siswa dan jargon terkenal Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Sistem pendidikan yang diajarkannya bahwa segalanya ilmu pengetahuan harus didasarkan pada jati diri bangsa.

Ajaran ini masih terus diimplementasikan hingga hari ini. Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas edisi 16 Agustus 1985, pandangan ini banyak dikenal sebagai  "Teori Nasi Goreng".

Maksudnya, bahan dasar tetaplah nasi yang merupakan bahan makanan pokok asli masyarakat Indonesia, tetapi dalam pembuatannya bisa menggunakan mentega, sosis, dan bahan lain yang asalnya dari negara lain.

Rasanya tetap enak, tetapi nasi goreng berbahan tambahan apa pun tetaplah makanan berbahan dasar nasi.

Baca Juga: BI imbau tukarkan uang kertas 1998 dan 1999 segera

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, 2 Mei 1968, karena jasa-jasanya, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Ia dianggap telah memelopori sistem pendidikan nasional berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.

Ki Hadjar ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959 pada Tanggal 28 November 1959.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×