kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mendikbud akan kontrak 72.000 guru SMK sebagai pegawai pemerintah


Rabu, 21 November 2018 / 13:51 WIB
Mendikbud akan kontrak 72.000 guru SMK sebagai pegawai pemerintah
ILUSTRASI. Presiden Jokowi dan Mendikbud


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -BOGOR. Kementerian Pendidikan dan Budaya akan mengajukan 72.000 guru SMK di tahun depan dengan skema pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Hal itu dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang memfokuskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di tahun depan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, dengan skema ini guru SMK bisa dikontrak, satu dua tahun tiga tahun. Adapun klasifikasinya adalah orang yang sudah memiliki pengalaman kerja untuk mengabdi di sekolah dengan waktu tertentu sesuai dengan P3K itu. 

'Karena dengan ada program keahlian ganda yang sudah kita laksanakan kan sudah ada sekitar 15.000 ini yang sudah selesai, guru-guru normatif guru-guru apdatif yang kita beri pengalaman kemahiran sesuai dengan bidangnya," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor , Rabu (21/11)

Adapun saat ini, pihaknya membutuhkan 90.000 guru SMK yang punya keahlian produktif. "Jadi in take-nya kita bisa ambil dari mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja dari PPPK itu," kata dia.

Apalagi, 37% dari total guru yang dibutuhkan, memang jumlahnya kurang yang berkeahlian yang sesuai. Kedepan juga pihaknya akan melibatkan dunia industri dan usaha untuk duduk bersama dalam merumuskan kurikulum apa yang dibutuhkan dilapangan.

Sehingga sekitar 70% kurikulum nantinya keahlian itu diusulkan dari dunia industri dan dunia usaha, termasuk peralatan2 dari rekomendasinya dunia industri dan dunia usaha. "Sehingga kalau anak (murid) itu tidak bekerja di perusahaan yang partner sekolah, tapi kemampuannya sudah diakui perusahaan yang sudah punya nama, punya reputasi, sehingga memudahkan dia untuk mendapatkan kerja," tutup Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×