Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sengketa antara PT Aryputra Teguharta dengan PT BFI Finance Tbk (BFIN) makin meluas. Tak hanya menuntut pengembalian saham miliknya beserta dividen-dividennya, Aryaputra juga turut menggugat aksi korporasi yang dilakukan pengendali BFI, Trinugraha Capital.
Pada 3 Agustus 2018, Trinugraha menandatangani penjualan saham BFI yang digenggamnya kepada dua perusahaan asing. 2.977.912.340 saham kepada Compass Banca SpA, dan 1.646.000.000 saham kepada Star Finance S.R.L. Sementara Trinugraha diketahui memegang 6.835.249.660 saham atau sebanyak 42,80% saham BFI.
Nah transaksi ini yang jadi sasaran gugatan Aryaputra berikutnya. Aryaputra menilai transaksi tersebut ilegal, dan dilakukan dengan itikad tidak baik.
Sebab selain soal sengketa peralihan saham Aryaputra sejak 1999 yang urung jelas, beberapa gugatan baru yang diajukan Aryaputra juga masih berproses.
"Aryaputra kembali mengajukan gugatan terkait transaksi ilegal, dan pembeli beritikad buruk," kata Kuasa Hukum Aryaputra Pheo Hutabarat dari Kantor Hukum HHR Lawyer.
Gugatan terdaftar dengan nomor perkara 545/Pdt.G/2018/PN Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2018. Tergugatnya: Garibaldi Thohir (tergugat 1); Trinugraha (tergugat 2); TPG Capital (tergugat 3); Northstar Group (tergugat 4); Compass Banca (tergugat 5); Mediobanca (tergugat 6); BFI Finance (tergugat 7); OJK (tergugat 8); dan BEI (tergugat 9). Atas gugatan tersebut Aryaputra meminta ganti rugi total senilai Rp 8,30 triliun.
Terkait gugatan, Kontan.co.id belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Garibaldi. Pesan Kontan.co.id urung dibalasnya, sementara ponselnya dalam keadaan mati. Garibaldi sendiri merupakan salah satu pengendali Trinugraha, bersama Northstar, dan TPG.
Sementara Direktur Komunikasi Mediabanca Stefano Tassone dalam jawaban tertulisnya kepada Kontan.co.id enggan memberikan komentar terkait sengketa ini.
"Mengenai informasi dalam surel Anda, kami tidak berkomentar," balas surel Tassone, Senin (8/10).
Sementara dari keterangan resmi Mediobanca, pada 3 Agustus 2018, CEO Mediobanca Alberto Nigel menyebut upaya akuisisi BFI selaras dengan rencana strategis perseroan 2016-2019.
"Berinvestasi di BFI Finance adalah langkah lebih jauh dalam rangka proses pertumbuhan Mediobanca Group. Beberapa upaya yang telah dilakukan membuat Compass jadi adalah satu perusahaan pembiayaan konsumen terkemuka di Italia dalam rangka meningkatkan pendapatan grup. BFI, adalah pilihan ideal melanjutkan hal tersebut," tulis Nigel.
Atas akuisisi BFI, Mediobanca memprediksi divisi konsumer Mediobanca akan dapat peningkatan revenue 2017/2018 sebesar 2%, atau dari EUR 996 juta menjadi EUR 1,01 miliar.
Serta net income yang diprediksi meningkat 4% atau dari EUR 315 juta menjadi EUR 328 juta.
Pengambilalihan 19,9% saham BFI juga diprediksi bisa meningkatkan revenue Mendiobanca Group hingga 1% atau dari EUR 2,41 miliar menjadi EUR 2,43 miliar.
Pun soal net profit yang diprediksi meningkat 2% atau dari EUR 864 juta menjadi EUR 876 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News