kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mayoritas Masyarakat Indonesia Keluhkan Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Energi


Kamis, 14 April 2022 / 21:13 WIB
Mayoritas Masyarakat Indonesia Keluhkan Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Energi
ILUSTRASI. Harga baru minyak goreng kemasan mengikuti pasar pada salah satu gerai ritel di Jakarta, Kamis (17/3/2022). Mayoritas Masyarakat Indonesia Keluhkan Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Energi.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Beberapa waktu terkahir terjadi kenaikan harga di beberapa komoditas diantaranya seperti minyak goreng, daging sapi, daging ayam, kedelai, pertamax dan LPG.

Berdasarkan analisis respon masyarakat menggunakan pendekatan big data melalui media sosial yang dilakukan oleh continuum menunjukan, 53 % netizen berikan respona terhadap kenaikan harga pertamax, lalu disusul dengan keluhan minyak goreng sebanyak 38 %, LPG 4,5 %, daging 1 % dan kedelai 0,5 %.

“Ini berati kenaikan harga pertamax paling banyak menarik perhatian dari netizen pada periode satu bulan terakhir,”ucap Big Data Expert Continuum Data Indonesia, Natasya Yulian dalam diskusi daring bertajuk keluh kesah masyarakat saat harga pangan dan energi meningkat, Kamis (14/3).

Selanjutnya, Natasya, menunjukan data tentang sentimen yang dibicarakan pada setiap komoditi. Berdasarkan data yang dipaparkan terdapat 69% perbincangan berisi tentang keluhan harga komoditas di pasaran.

Berdasarkan grafik yang ditunjukan 88,57% netizen mengeluhkan atau memberikan sentimen negatif terhadap harga daging, disusul dengan keluhan terhadap komoditi energi pertamax sebanyak 84,87%, LPG 83,99%, minyak goreng 69,28% dan kedelai 71,43%.

Baca Juga: Kementerian Sosial Usul Tambahan Anggaran Rp 11 Triliun di Tahun 2022, untuk Apa?

“Beberapa komoditas di atas adalah komoditas yang paling dikeluhkan pada saat momen ramadan, dimana seperti kita ketahui harga daging sapi pasti naik, lalu orang orang juga menggunakan mudik yang mana selalu menggunakan BBM,” tambah Natasya.

Lalu, berdasarkan data yang dihimpun oleh continuum sebanyak 65% mengaitkan kenaikan beberapa komoditas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) .“Ini menunjukan kenaikan komoditas ini merupakan masalah yang besar bagi masyarakat, sehingga mereka banyak mengaitkan kenaikan ini dengan orang nomor satu di negara ini,” tambah Natasya.

Continuum juga menghimpun beberapa perbincangan terkait kenaikan komoditi. Perbincangan minyak goreng didominasi oleh permintaan menindak mafia minyak goreng dan penjelasan terkait kenaikanya sebanyak 27% netizen.

Baca Juga: Kemensos Ajak Masyarakat Turut Awasi Penyaluran BLT Minyak Goreng

Di sisi lain Nasasya juga menjelaskan terkait respon Masyarakat terhadapBLT minyak goreng. Berdasarkan data yang dihimpun terdapat 24.429 pembicaraan atau 15.541 akun yang membicarakan terkait kebijakan BLT minyak goreng.

Dan dari data yang diperoleh continuum kebijakan ini menuai sentimen positif sebanyak 56% dan sentimen negatif 43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×