Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, hingga saat ini pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bersumber dari APBN.
Hal tersebut lantaran belum ada investasi yang terealisasi di mega proyek tersebut.
"Belum, sekarang yang dikerjakan yang APBN semua," kata Basuki kepada wartawan di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5).
Ia menjelaskan, teknis pembelian tanah menjadi penyebab investasi di IKN belum juga terealisasi.
Baca Juga: Kementerian PUPR Kembali Buka Tender Proyek IKN Senilai Rp 13 Triliun
Meski Basuki menyebut, untuk rencana detil tata ruang (RDTR) sudah disiapkan oleh pihaknya.
"Walaupun RTDR sudah kita siapkan, tapi gimana misalnya kalo ada yang bangun RS lima hektar. Nah belinya gimana? makanya ada Badan Usaha Otorita itu ya g selesaikan. Nah sekarang mereka sedang selesaikan SOP-nya," ungkap Basuki.
Adapun aturan teknis pembelian tanah di IKN menurutnya sudah dituangkan dalam peraturan pemerintah. Maka saat ini tinggal menunggu pelaksanaannya di lapangan.
"Peraturan pemerintahnya sudah ada, tinggal pelaksanannya. Legalnya saya ngga tahu persis tapi dari segi PP-nya sudah ada," jelasnya.
Dikutip dari berita Kontan.co.id sebelumnya, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menyampaikan, Menteri PUPR telah melaporkan bahwa progres pembangunan IKN telah mencapai 27% pada satu hingga dua pekan lalu.
Baca Juga: Begini Tanggapan Kadin Soal Tawaran Insentif Pemerintah untuk Tarik Investor di IKN
Endra menyebut, sudah banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di IKN. Endra menerangkan, sebelum berinvestasi, investor akan melihat apa saja yang dilakukan pemerintah terkait dengan IKN. Sebab itu, pada tahap awal pembangunan IKN akan menggunakan APBN.
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar pada tahap awal menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membangun IKN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News