kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manfaatkan FDI untuk ciptakan produktivitas bagi lapangan kerja kelas menengah


Rabu, 30 Juni 2021 / 13:48 WIB
Manfaatkan FDI untuk ciptakan produktivitas bagi lapangan kerja kelas menengah
ILUSTRASI. Ilustrasi pencari kerja. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlu strategi yang terukur untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk kelas menengah (middle class job) di Indonesia. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, guna memperluas lapangan pekerjaan kelas menengah, maka Indonesia akan meningkatkan produktivitas dan solusinya adalah menggenjot supply side. 

Dalam hal ini, Airlangga ingin melakukan perbaikan dari sisi sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan pelatihan. Kemudian, pemerintah juga akan memberikan kredit untuk ekspor impor untuk meningkatkan produktivitas. 

Menteri Keuangan periode 2013 hingga 2014 Chatib Basri menilai, upaya yang dilakukan pemerintah tersebut baik. Namun, ini perlu dipertimbangkan karena akan butuh waktu yang panjang. 

“Karena, untuk mengembangkan kemampuan (skill) itu tidak bisa dilakukan dalam waktu pendek. Susah sekali melakukan penyesuaian dalam waktu jangka pendek. Salang langkah, penyerapan teanga kerja bisa turun,” ujar Chatib, Rabu (30/6). 

Baca Juga: Bank Dunia tawarkan tiga rekomendasi untuk perluas lapangan kerja kelas menengah

Chatib kemudian menyarankan agar reformasi ini berhasil, maka Indonesia perlu melakukan mitigasi transitional risk. Salah satu solusinya, adalah menangkap manfaat dari investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang bisa menciptakan sektor yang produktif.

Hal ini sebenarnya sudah terbukti. Ia mengambil contoh, beberapa dekade lalu, FDI di bidang teknologi industri masuk ke Indonesia, terutama industri otomotif, terutama di sepeda motor. Produktivitas terkait bidang tersebut meningkat pesat. Bahkan, Indonesia kini juga termausk salah satu eksportir sepeda motor terbesar di ASEAN. 

Nah, hal ini yang perlu dilakukan lagi oleh Indonesia, yaitu menangkap investasi di sektor yang meningkatkan produktivitas sehingga menyerap tenaga kerja terutama dari transfer teknologi yang didapatkan.

Namun, Chatib mengaku kalau ini tak semudah membalik telapak tangan. Apalagi, bila berbicara dalam ekonomi politiknya. Indonesia haurs benar-benar menimbang mana FDI yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga dukungan politik bisa didapat. 

“Sehingga, salah satunya juga, untuk membuat reformasi terus berjalan kita harus membuat stori sukses, maka akan ada dukungan politik ke reformasi,” tandasnya. 

Selanjutnya: Asosiasi pengusaha rokok dukung pemerintah tak merevisi PP 109/2012

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×