Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Keinginan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar suku bunga acuan (BI rate) dipangkas sulit tercapai. Pasalnya, jika BI rate kembali diturunkan maka ekspektasi inflasi akan bergerak semakin liar.
Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengatakan, jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan akan menunjukkan sikap inkonsistensi bank sentral. "Bisa menurunkan kredibilitas Bank Indonesia dan pemerintah," katanya, Rabu (16/2).
Apalagi, Destry menduga, tekana inflasi ke depan akan semakin tinggi seiring dengan naiknya harga komoditas dan aktivitas ekonomi yang semakin meningkat. “Jadi tentunya kebijakan moneter yang tepat dan konsisten dikombinasikan dengan kebijakan fiskal untuk menstabilisasi harga dan suplai makanan yang harus dilakukan oleh pemerintah dan BI,” jelasnya.
Destry memperkirakan, BI rate akan kemungkinan naik lagi sebesar 25 basis poin menjadi 7%. “Bulan depan tetap. Kami perkirakan Mei dan Juni,” terangnya.
Sebelumnya anggota Komisi XI DPR Kemal Stamboel meminta BI menurunkan suku bunga acuan. DPR tidak setuju dengan langkah bank sentral yang telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% karena akan memicu lonjakan suku bunga kredit. Untuk itu, DPR meminta BI mengevaluasi dan menurunkan suku bunga acuan bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News