kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.283   3,00   0,02%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Mandiri Sekuritas: BI rate sulit dipangkas


Rabu, 16 Februari 2011 / 13:05 WIB
Mandiri Sekuritas: BI rate sulit dipangkas
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Keinginan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar suku bunga acuan (BI rate) dipangkas sulit tercapai. Pasalnya, jika BI rate kembali diturunkan maka ekspektasi inflasi akan bergerak semakin liar.

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengatakan, jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan akan menunjukkan sikap inkonsistensi bank sentral. "Bisa menurunkan kredibilitas Bank Indonesia dan pemerintah," katanya, Rabu (16/2).

Apalagi, Destry menduga, tekana inflasi ke depan akan semakin tinggi seiring dengan naiknya harga komoditas dan aktivitas ekonomi yang semakin meningkat. “Jadi tentunya kebijakan moneter yang tepat dan konsisten dikombinasikan dengan kebijakan fiskal untuk menstabilisasi harga dan suplai makanan yang harus dilakukan oleh pemerintah dan BI,” jelasnya.

Destry memperkirakan, BI rate akan kemungkinan naik lagi sebesar 25 basis poin menjadi 7%. “Bulan depan tetap. Kami perkirakan Mei dan Juni,” terangnya.

Sebelumnya anggota Komisi XI DPR Kemal Stamboel meminta BI menurunkan suku bunga acuan. DPR tidak setuju dengan langkah bank sentral yang telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% karena akan memicu lonjakan suku bunga kredit. Untuk itu, DPR meminta BI mengevaluasi dan menurunkan suku bunga acuan bulan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×