Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton akan kembali berkunjung ke Indonesia. Bila tak ada aral melintang, Hillary akan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (3/9) malam.
Setibanya di Jakarta, Hillary akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marty Natelagawa. Dia akan makan malam bersama dengan Marty.
Keesokannya, Selasa (4/9), Hillary akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka. Menurut Marty, pertemuan dengan Hillary ini tidak lain sebagai langkah awal sebelum pertemuan yang akan diadakan di Washington pada 20 September mendatang. "Dengan kedatangan ke Jakarta kali ini tentunya bisa diantisipasi membahas baik masalah bilateral maupun regional," katanya, Senin (3/9).
Isu-isu yang hendak dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini antara lain penegasan pelaksanaan kemitraan komprehensif antara kedua negara. Hubungan kesejajaran ini tidak hanya dibidang politik, keamanan, melainkan juga pada masalah sosial budaya.
"Sementara dalam konteks regional, persoalan sengketa Laut China Selatan dan Semanjung Korea, Myanmar mungkin dan tentunya masalah global seperti Suriah dan sebagainya," jelasnya.
Kunjungan Hillary kali ini merupakan bagian dari tur keenam negara di kawasan Asia Pasifik termasuk China. Kunjungan keenam negara tersebut akan dijadikan kesempatan bagi Hillary untuk mendiskusikan kondisi di kawasan Laut Cina Selatan yang memanas belakangan ini.
Hillary akan mengawali kunjungannya ke Kepulauan Cook pada Jumat (31/8) dan akan berbicara dengan sejumlah pemimpin di kawasan kepulauan Pasifik.
Setelah itu, dia ke Indonesia, China, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Perjalanan Hillary berakhir di Vladivostok, Rusia. Di sana, dia akan mewakili Presiden Barack Obama dalam pertemuan tingkat tinggi para pemimpin ekonomi APEC pada pekan pertama bulan September ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Hillary Clinton akan mengunjungi Timor Leste
