kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Malam ini, cawapres adu cerdas soal Iptek dan SDM


Minggu, 29 Juni 2014 / 10:16 WIB
Malam ini, cawapres adu cerdas soal Iptek dan SDM
ILUSTRASI. Summer Strike, drama Korea terbaru yang siap tayang di Netflix pada bulan Februari 2023 mendatang ini.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Dua Calon Wakil Presiden, Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla akan berdebat mengenai Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan debat yang akan digelar Minggu malam di Balai Kartini, Jakarta Selatan, akan menarik, karena kedua pasangan calon pernah menempati posisi yang strategis. JK pernah menjadi wakil presiden sementara Hatta pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi.

"Ini isu yang sangat seksi dilihat dari anggaran yang besar dari sektor pendidikan. Seharusnya perdebatan terkait diarahkan sejauh mana pasangan-pasangan itu memiliki strategi untuk meningkatkan alokasi SDM untuk daya saing termasuk pembangunan karakter," ujar Burhanudin ketika ditemui di kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Banten, Sabtu (28/6) malam.

Perdebatan nanti malam, lanjut Burhan, akan memperlihatkan kepada publik apa saja yang pernah dilakukan Hatta dan JK saat menduduki posisi penting di pemerintahan.

"Dua calon itu punya strategi khusus peningkatan. Di situ pertarungan langsung dikaitkan dengan apa yang pernah dilakukan Hatta tekait Menristek dan JK sebagai Wapres. Jadi jejak rekamnya karena dua-duanya pernah menempati posisi penting," kata Burhan.

Terkait debat pertama untuk calon wakil presiden, Burhan mengatakan para cawapres ini bisa menjadikan debat calon presiden yang dilakukan minggu sebelumnya sebagai refensi.

Kata Burhan, debat tersebut sudah memperlihatkan adanya adu argumen antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo.

"Sebenarnya debat terakhir antara Jokowi dan Prabowo menarik dijadikan referensi debat cawapres karena adu argumennya lebih jelas. Ada diferensiasi dan mempertanyakan rekam jejak lawannya. Ini mempertajam dan mengelaborasi kelemahan lawan itu yang lebih tampak kemarin. Menanyakan apa yang telah mereka lakukan dulu dan yang akan datang," terang Burhan. (Eri Komar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×