Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Usai menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad menyempatkan diri berkunjung ke kompleks makam mantan Presiden Soeharto di Giribangun, Karanganyar, Senin (03/09). Mahathir memang mengenal dekat mantan Presiden Soeharto semasa masih hidup.
Suasana haru menyelimuti diri Mahathir saat tiba di Giribangun dan melihat langsung makam sahabatnya tersebut. Sesaat setelah memasuki ruangan utama Astana Giribangun, Mahathir langsung membaca tulisan yang tertulis di batu nisan makam Soeharto yang terbuat dari batu marmer itu. Dirinya kemudian mengelus batu nisan tempat sahabatnya itu dimakamkan dan kemudian memanjatkan doa dipimpin Arif Rahman.
Bagi Mahathir, sosok Soeharto merupakan sahabat bertukar pikiran saat keduanya aktif di organisasi ASEAN. Semasa hidupnya, Soeharto di mata Mahathir adalah sosok pemimpin besar yang disegani oleh pemimpin-pemimpin lain di kawasan Asia Tenggara."Kami sering saling berunding untuk menentukan dasar-dasar dalam memimpin ASEAN," ujarnya.
Mahathir menambahkan, setelah Soeharto meninggal ASEAN seolah kehilangan sosok pemimpin yang disegani dan mampu memimpin Asia Tenggara. Menurut dia, Soeharto selama memimpin Indonesia telah berhasil menjaga kestabilan negara."Banyak perubahan yang dihasilkan, saya kira Indonesia dapat banyak nikmat semasa kepemimpinannya," katanya.
Mahathir dan rombongan dari UNS tiba di Astana Giribangun sekitar pukul 15.30 WIB, kedatangan Mahathir beserta istri disambut anggota keluarga Soeharto di antaranya Siti Hediati Haryadi (Titik), Siti Huyami Endang Hadiningsih (Mamiek), dan Siti Hardiyati (Tutut). Turut mendampingi Bupati Karanganyar Rina Iriani yang juga hadir di Giribangun. (Ade/Tribun Jogja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News