Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penunjukan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan mendapat cibiran dari berbagai kalangan. Namun Muhammad Lutfi tidak menanggapi hal tersebut dengan serius.
Sebab kata Lutfi, ia dipilih karena memiliki track record yang baik, memiliki prestasi dan sudah berkontribusi yang cukup besar bagi negara.
Misalnya saja ketika ia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2005-2009 dan duta besar Indonesia untuk Jepang untuk periode 2010-2013. Menurutnya sejak dia menangani dua jabatan tersebut, investasi Jepang yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Saya bilang waktu datang pertama kali di Tokyo itu, investasi Jepang di Indonesia US$ 750 juta, sekarang saya pulang jadi US$ 4,7 miliar," kata Lutfi, Jumat (14/2).
Lutfi menambahkan, Indonesia saat ini bukan hanya menjadi pasar, tapi juga tujuan investasi ke depan. Indonesia sebagai pusat produksi untuk regional market. Untuk itu perlu adanya pembahasan dan diplomasi secara bersama-sama.
Bagi Lutfi sendiri, dalam tujuh bulan masa kerjanya ini akan dia gunakan untuk fokus dan kerja keras. "Nggak boleh terkena isu-isu politik dan isu-isu lain. Pokoknya ini yang musti dikerjakan jadi trouble shooter," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News