Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan neraca dagang September 2021 akan kembali mencetak surplus.
Meski begitu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, surplus neraca dagang pada September 2021 akan mengecil dari surplus neraca dagang pada Agustus 2021.
“Kami perkirakan masih akan surplus di kisaran US$ 3,8 miliar hingga uS$ 4 miliar, atau menurun dari surplus US$ 4,74 miliar pada Agustus 2021,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (14/10).
Riekfy mengatakan, capaian surplus neraca dagang bulan laporan didorong oleh peningkatan baik kinerja ekspor maupun impor. Meski memang peningkatan impor digadang lebih tinggi.
Dari sisi ekspor, ia melihat ini akan didorong oleh peningkatan harga komoditas dan adanya permintaan dari negara-negara mitra dagang Indonesia.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan neraca dagang September 2021 surplus US$ 3,89 miliar
Sementara peningkatan impor, didodorng oleh meningkatnya kinerja manufaktur Indonesia pada bulan September 2021 sehingga mendorong permintaan baik barang modal maupun barang baku.
Ke depan, Riefky melihat kinerja impor akan semakin meningkat. Hal ini seiring dengan asumsi kinerja perekonomian yang makin solid sehingga mendorong industri untuk ekspansi.
Dengan demikian, ada kemungkinan surplus neraca perdagangan akan makin mengecil hingga akhir tahun. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan terjadi defisit neraca perdagangan.
“Kalau soal ini, tentu saja akan bergantung pada kinerja ekspor hingga akhir tahun. Bila harga komoditas akhirnya menurun dan ekspor mulai tertekan, maka bisa neraca perdagangan ke arah defisit,” tandasnya.
Selanjutnya: Ekonom ini proyeksikan neraca perdagangan surplus US$ 3,89 miliar pada September 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News