kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Saat Ini, 98% Biangnya dari Omicron


Kamis, 17 Februari 2022 / 05:00 WIB
Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Saat Ini, 98% Biangnya dari Omicron


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyebaran varian omicron yang sangat cepat menjadi pemicu tingginya penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Saat ini, omicron sudah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia dengan porsi 98%. "Kita melihat kasus omicron secara nasional dilaporkan ada 98% dan lainnya itu adalah 2%," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/2).

Ia mengatakan, tingkat penularan varian omicron 4-5 kali lebih cepat dari delta. Hal tersebut tentunya akan berdampak semakin banyak orang yang akan terinfeksi baik yang bergejala maupun yang tidak bergejala.

"Dalam data yang kami kumpulkan bahwa orang yang telah divaksinasi pun dapat terinfeksi omicron atau tertular omicron, tapi akan memiliki gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali," imbuhnya.

Baca Juga: Kasus Son of Omicron Mendaki, Mendominasi di 10 Negara Ini termasuk Brunei

Maka, sudah terbukti bahwa vaksinasi harus dikombinasikan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Ini juga menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan saat ini bermanfaat untuk mencegah infeksi menjadi sakit yang berat.

Adapun secara proporsi jika kita bandingkan antara periode delta, jumlah kasus kematian pada periode omicron 90% lebih rendah. Namun, Nadia menegaskan, tentunya harus dipahami bahwa satu nyawa adalah sangat berharga. Maka seluruh pihak diminta untuk menekan jumlah kematian baru.

Seluruh provinsi kini sedang mengalami peningkatan kasus aktif. Seperti yang terlihat di Jakarta, Bali dan Banten. Ketiga wilayah ini termasuk di dalam level 4, yang artinya memiliki lebih dari 150 kasus per 100.000 penduduk per minggu.

"Kasus baru sudah melebihi dari periode pada saat delta, kemungkinan masih terbuka untuk semua wilayah mengalami peningkatan kasus di beberapa hari kedepan. Dan ini tergantung pada upaya kita untuk menekan tingkat penularan dengan terus menerapkan protokol kesehatan, pelacakan kontak serta vaksinasi," imbuh Nadia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, dan Bali Masuk Level 4, Artinya Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×