kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Likuiditas perekonomian November 2018 tumbuh melambat


Senin, 31 Desember 2018 / 18:33 WIB
Likuiditas perekonomian November 2018 tumbuh melambat
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2018 tercatat Rp 5.670 triliun atau tumbuh 6,6% secara tahunan. Pertumbuhan ini melambat bila dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 7,2% secara tahunan.

"Perlambatan dipengaruhi oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi , " jelas Bank Indonesia (BI) dalam keterangan resminya, Senin (31/12).

M1 atau uang yang beredar di masyarakat baik dalam bentuk rupiah maupun giral yang berdenominasi rupiah tumbuh 5% secara tahunan. Sedangkan uang kuasi alias jenis surat berharga yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran tumbuh 7,1% pada November 2018.

Pertumbuhan tersebut melambat bila dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,3% dan 7,6% secara tahunan.

Likuiditas perekonomian melambat juga dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih dan perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih. 

Aktiva luar negeri bersih pada November 2018 mengalami kontraksi, turun 2,4% secara tahunan, dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya turun 0,7% secara tahunan.

Sementara itu, aktiva dalam negeri bersih pada November 2018 juga tumbuh melambat menjadi 10,0% secara tahunan, dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,4% secara tahunan.

Perlambatan pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih bersumber dari penurunan tagihan bersih kepada pemerintah pusat dari semula turun 3,3% pada Oktober 2018 turun lagi menjadi 3,5% secara tahunan pada November 2018.

Di samping itu, penyaluran kredit perbankan pada November 2018 juga tumbuh 11,9% secara tahunan, melambat dari 13,1% pada bulan lalu.

Sedangkan transmisi suku bunga kebijakan BI terus berlanjut terutama pada suku bunga simpanan berjangka. Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka seluruh tenor mengalami kenaikan pada November 2018.

Suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan tercatat masing-masing sebesar 6,72%, 6,59%, 6,90%, 6,41%, dan 7,00%, meningkat dibandingkan besaran suku bunga pada bulan sebelumnya sebesar 6,56%, 6,42%, 6,74%, 6,31%, dan 6,93%.

Sementara itu, rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada November 2018 relatif mengalami peningkatan yakni sebesar 3 basis poin (bps) dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 10,92%.

Asal tahu saja likuiditas perekonomian (M2) meliputi M1, uang kuasi mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×