kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Laju Ekspor dan Impor Menurun, Surplus Neraca Perdagangan Awal Tahun 2024 Menyusut


Rabu, 14 Februari 2024 / 15:16 WIB
Laju Ekspor dan Impor Menurun, Surplus Neraca Perdagangan Awal Tahun 2024 Menyusut
ILUSTRASI. Neraca perdagangan berpotensi mencatat surplus pada Januari 2024. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan berpotensi mencatat surplus pada Januari 2024, meski menyusut bila dibandingkan surplus bulan sebelumnya. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini sekitar US$ 3,00 miliar, atau lebih rendah dari US$ 3,31 miliar pada bulan sebelumnya. 

Baik nilai ekspor maupun impor pada bulan Januari 2024 juga menurun, bila dibandingkan dengan Desember 2023. 

Baca Juga: Dua Peristiwa Ini Jadi Tantangan Pertumbuhan Nilai dan Volume Ekspor RI di Awal 2024

Nilai ekspor diperkirakan sebesar US$ 21,80 miliar atau menyusut 2,76% MoM. Sedangkan nilai impor diprediksi akan sebesar US$ 18,80 miliar atau menurun 1,62% MoM. 

“Dipengaruhi penurunan harga batubara karena berkurangnya permintaan China dan sentimen wait and see oleh pebisnis dalam menanggapi pemilihan umum (Pemilu) Februari 2024,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (13/2). 

Dengan demikian, Josua juga melihat hal ini menyebabkan kendala pada kegiatan investasi dan juga ekspansi usaha. 

Baca Juga: Pemilu & Geopolitik Global Membayangi Laju Rupiah

Sedangkan bila dibandingkan dengan Januari 2022, Josua memperkirakan nilai ekspor akan menurun 2,29% YoY. Ini juga sebab penurunan harga batubara akibat berkurangnya permintaan negara Tirai Bambu. 

Sebaliknya, nilai impor diperkirakan naik 2,00% YoY, karena permintaan domestik yang kuat. Terlibat pada PMI Manufaktur yang meningkat pada Januari 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×