kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Laju Ekspor dan Impor Menurun, Surplus Neraca Perdagangan Awal Tahun 2024 Menyusut


Rabu, 14 Februari 2024 / 15:16 WIB
Laju Ekspor dan Impor Menurun, Surplus Neraca Perdagangan Awal Tahun 2024 Menyusut
ILUSTRASI. Neraca perdagangan berpotensi mencatat surplus pada Januari 2024. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan berpotensi mencatat surplus pada Januari 2024, meski menyusut bila dibandingkan surplus bulan sebelumnya. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini sekitar US$ 3,00 miliar, atau lebih rendah dari US$ 3,31 miliar pada bulan sebelumnya. 

Baik nilai ekspor maupun impor pada bulan Januari 2024 juga menurun, bila dibandingkan dengan Desember 2023. 

Baca Juga: Dua Peristiwa Ini Jadi Tantangan Pertumbuhan Nilai dan Volume Ekspor RI di Awal 2024

Nilai ekspor diperkirakan sebesar US$ 21,80 miliar atau menyusut 2,76% MoM. Sedangkan nilai impor diprediksi akan sebesar US$ 18,80 miliar atau menurun 1,62% MoM. 

“Dipengaruhi penurunan harga batubara karena berkurangnya permintaan China dan sentimen wait and see oleh pebisnis dalam menanggapi pemilihan umum (Pemilu) Februari 2024,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (13/2). 

Dengan demikian, Josua juga melihat hal ini menyebabkan kendala pada kegiatan investasi dan juga ekspansi usaha. 

Baca Juga: Pemilu & Geopolitik Global Membayangi Laju Rupiah

Sedangkan bila dibandingkan dengan Januari 2022, Josua memperkirakan nilai ekspor akan menurun 2,29% YoY. Ini juga sebab penurunan harga batubara akibat berkurangnya permintaan negara Tirai Bambu. 

Sebaliknya, nilai impor diperkirakan naik 2,00% YoY, karena permintaan domestik yang kuat. Terlibat pada PMI Manufaktur yang meningkat pada Januari 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×