kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lahan Perkebunan Gula Masih Kurang


Jumat, 30 Juli 2010 / 10:59 WIB
Lahan Perkebunan Gula Masih Kurang


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi VI DPR mendesak pemerintah memperluas lahan perkebunan tebu. Ekstensifikasi lahan tebu ini untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait swasembada gula berbasis tebu pada 2014 mendatang.

Selam rapat sepekan lalu, Panitia Kerja (Panja) Gula Komisi VI DPR menemukan ternyata luas lahan perkebunan tebu tenyta masih sempit. Data dari PT Perkebunan Nusantara, jumlah total lahan tebu yang tersedia hanya seluas 80.000 hektare (ha). Dari lahan tersebut, setiap tahun hanya mampu memproduksi sekitar 2,3 juta ton hingga 2,7 juta ton gula.

Padahal, berdasarkan perhitungan DPR, kebutuhan gula dalam program swasembada gula tebu pada 2014 diprediksikan mencapai 5,7 juta ton. Kebutuhan ini sudah termasuk gula rafinasi berbasis tebu.

Lantaran selisihnya masih lebar, DPR bilang kebutuhan tebu tidak akan tercapai dengan hanya mengandalkan luas lahan yang ada. “Program swasembada gula pasti tidak tercapai,” kata Aria Bima, Ketua Panja Gula Komisi VI DPR, Jumat (30/7).

Menurut perhitungan Panja, total lahan tebu yang dibutuhkan pada 2014 mendatang mencapai 300.000 ha. “Bila pemerintah tidak menambah lahan mulai sekarang, tahun depan akan semakin sulit,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×