CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Lagi, Presiden menitikkan air mata


Kamis, 27 Februari 2014 / 12:22 WIB
Lagi, Presiden menitikkan air mata
ILUSTRASI. Sejumlah tenaga kesehatan memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksin Booster dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menunjukkan perasaannya yang sensitif. Saat menghadiri acara silaturahmi dengan mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi Ia mengaku terharu.

Ia bilang merasa sedih dengan kisah salah satu mahasiswa penerima program bantuan Bidikmisi. Salah satu mahasiswa Bidikmisi, Birul Qodriah dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajahmada (UGM), menceritakan pengalaman dirinya yang sulit melanjutkan sekolah, karena keluarganya tidak mampu. "Saya bilang ingin melanjutkan kuliah, tapi bapak saya tidak memberi jawaban," Birul bercerita.

Mendengar cerita tersebut, Presiden SBY mengaku teringat dengan pengalamannya sewaktu kecil. Presiden SBY merupakan seorang putra dari seorang tentara berpangkat Letnan.

"Penghasilan seorang Letnan zaman dulu tentu tidak sebaik sekarang," ujar Presiden SBY, Kamis (27/2).

Dengan kondisi itu, mimpi untuk melanjutkan kuliah di Universitas Negeri terbaik sulit tercapai. Ia berharap kepada mahasiswa Bidikmisi agar berjuang lebih keras, agar apa yang diberikan negara tidak sia-sia.

Pemberian bantuan beasiswa yang diberikan ini menurutnya supaya tujuan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tercapai. Pendidikan merupakan langkah untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Dengan SDM yang unggul, maka mimpi Indonesia untuk menjadi negara maju bisa tercapai.

Dalam acara silaturahmi yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta itu dihadiri lebih dari 1.000 mahasiswa program Bidikmisi dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri di tanah air.

Selain dihadiri Presiden, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, seperti Mendikbud M. Nuh, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menpora Roy Suryo, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Bidikmisi merupakan program bantuan pendidikan bagi masyarakat yang tidak mampu. Bantuan ini diserahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×