kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Lagi, Anies Baswedan Kritik Kebijakan Jokowi Soal Subsidi Mobil Listrik


Sabtu, 10 Juni 2023 / 20:30 WIB
Lagi, Anies Baswedan Kritik Kebijakan Jokowi Soal Subsidi Mobil Listrik
ILUSTRASI. Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengkritisi pemberian subsidi kendaraan listrik.


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengkritisi pemberian subsidi kendaraan listrik.

Anies mengingatkan, jangan sampai pemerintah memberikan subsidi kepada yang tidak memerlukan subsidi seperti pembeli mobil listrik.

Awalnya, Anies mengatakan subsidi mobil listrik tidak diperlukan karena permintaan sudah cukup tinggi yang tergambar dari pemesanan mobil listrik saat ini.

"Nah mobil listrik ini permintaannya sudah cukup tinggi. Indikasinya apa? Indikasinya mau beli aja antre lama. Kalau mau beli langsung ada kan berarti memang engga laku. Tapi kalau mau beli harus nunggu beberapa bulan berarti demand tinggi. Kalau demand tinggi maka buat apa dapat subsidi? Toh pasarnya sudah menyerap hasil produksi," ucap Anies saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/6/2023).

Baca Juga: Survei SMRC: Pada Pemilih Kritis, Ganjar 37,9 %, Prabowo 33,5 %, dan Anies 19,2 %

Itulah sebabnya dia menyebut subsidi mobil listrik yang saat ini digelontorkan pemerintah lebih tepat untuk membangun sarana kendaraan umum.

Sebab, menurut Anies, kendaraan umum yang diberikan subsidi akan lebih tepat sasaran ketimbang harus memberikan subsidi kepada masyarakat yang mampu membeli mobil pribadi.

"Sedangkan untuk subsidi listrik itu dirasakannya oleh pabrik mobil listrik dan pembeli mobil listrik yang secara status ekonomi, ekonomi yang sangat kuat. Karena harga mobil listrik masih mahal," kata Anies.

"Jadi kita harus membuat namanya climate justice, keadilan yang terkait dengan isu lingkungan. Jangan sampai kita malah memberikan subsidi kepada yang tidak perlu subsidi," tandas dia.

Anies berharap pemerintah bisa mengubah kebijakan menjadi subsidi kendaraan umum. Karena tidak hanya Jakarta, kota-kota besar yang bertumbuh menjadi megapolitan pun harus memiliki sarana transportasi umum yang baik agar bisa memberikan mobilitas warga tanpa kemacetan akibat kendaraan pribadi.

"Itu sebabnya sejak awal saya bilang kalau subsidi untuk kendaraan listrik itu tidak tepat, yang tepat adalah subsidi untuk angkutan umum. Kalau itu kita kerjakan harapannya pengguna kendaraan umum akan bertambah," imbuh dia.

Kritik terkait mobil listrik bukan kali pertama dilayangkan Anies. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pernah melontarkan hal yang sama pada awal Mei 2023.

"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Itu kenyataan bagi kita. Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata dia.

Sebab, menurut Anies, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak (BBM).

"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sedangkan mobil memuat orang sedikit," ucap Anies.

Baca Juga: Jawaban Sri Mulyani Soal Kritik Pemberian Subsidi Kendaraan Listrik

Penulis : Singgih Wiryono
Editor : Sabrina Asril

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×