Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) alias USD masih lanjut melemah pada pekan ini. Kisaran pergerakannya ada di Rp 15.593-Rp 15.764 per dolar AS.
Menurut Reny, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh kebijakan The Fed yang masih agresif. Beberapa pejabat The Fed menunjukkan sikap yang ’hawkish’ dengan menyatakan era inflasi tinggi AS masih berlanjut dan kenaikan suku bunga acuan masih diperlukan setidaknya sampai level 5,25%.
Sejak awal tahun, suku bunga acuan The Fed secara total sudah naik 375 basis points (bps) ke level 3,75%-4%. Kenaikan suku bunga ini merupakan respons terhadap tingginya inflasi AS.
Baca Juga: Periksa Kurs Dollar-Rupiah di BRI Jelang Tengah Hari Ini, Rabu 23 November 2022
"USD Index masih tinggi, berada di level 108 (+12 bps YtD) yang mengindikasikan penguatan USD berlanjut terhadap mayoritas major currencies," ucap Reny, Rabu (23/11).
Pada pekan ini, pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data penjualan rumah AS yang diprediksi masih tetap meningkat sebanyak 570 ribu unit pada Oktober 2022. Pelaku pasar juga menunggu rilis FOMC minutes yang akan memberikan detail kebijakan The Fed selanjutnya.
Pada akhir perdagangan Jumat (18/11), nilai tukar rupiah terhadap USD melemah sebesar 1,25% secara mingguan ke posisi Rp 15.688. Angka ini menunjukkan bahwa rupiah telah depresiasi sebesar 10,07% sejak awal tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News