kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal II 2022, Surplus Neraca Transaksi Berjalan Menyusut


Sabtu, 20 Agustus 2022 / 10:02 WIB
Kuartal II 2022, Surplus Neraca Transaksi Berjalan Menyusut
ILUSTRASI. Truk trailer melintas di lapangan penumpukan kontainer di PT Terminal Petikemas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/8/2022). Kuartal II, Surplus Neraca Transaksi Berjalan Menyusut.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim ketahanan eksternal Indonesia menguat pada kuartal II-2022. Periode ini Indonesia mencatatkan dua surplus yakni neraca perdagangan dan neraca pembayaran Indonesia (NPI).

Berdasarkan data Bank Indonesia, NPI pada kuartal II-2022 mencatat surplus sebesar US$ 2,4 miliar, setelah mengalami defisit US$ 1,8 miliar pada kuartal I-2022.

Surplus NPI turut mendorong meningkatnya surplus transaksi berjalan atau current account menjadi US$ 3,9 miliar setara 1,1% terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada kuartal I-2022, surplus transaksi berjalan hanya US$ 400 juta, atau setara dengan 0,1% terhadap PDB.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyebut, surplus neraca transaksi berjalan terutama berasal dari surplus neraca perdagangan pada komoditas nonmigas. Maklum harga komoditas non migas melonjak tinggi pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: IHSG Menguat Tipis Dalam Sepekan, Dibayangi Sentimen Eksternal dan Internal

Hanya saja, terjadi kenaikan defisit neraca perdagangan minyak dan gas bumi, karena kenaikan impor yang merespons peningkatan permintaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Permintaan ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya harga minyak.

"Defisit neraca pendapatan primer dan neraca jasa juga mengalami kenaikan, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik dan pembayaran imbal hasil investasi," kata Erwin, (19/8).

Selain itu kinerja transaksi modal dan finansial pada kuartal II-2022 juga masih defisit US$ 1,1 miliar, setara 0,3% terhadap PDB. Meskipun defisit ini membaik ketimbang defisit pada kuartal I-2022 yang mencapai US$ 2,1 miliar atau 0,7% terhadap PDB.

Secara terperinci, kinerja transaksi modal dan finansial berasal dari aliran masuk neto investasi langsung sebesar US$ 3,1 miliar. Namun, kinerja investasi portofolio menunjukkan perbaikan terbatas lantaran masih defisit yang lebih rendah US$ 0,4 miliar.

Baca Juga: BBRI Terbesar, Ini Saham-saham yang Banyak Dijual Asing Sepekan Terakhir

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, neraca transaksi berjalan Indonesia tahun ini akan mencatatkan surplus tipis sebesar 0,03% terhadap PDB, atau menurun dibandingkan dengan surplus 2021 sebesar 0,28% terhadap PDB.

Ini sejalan menyusutnya surplus neraca perdagangan barang dan naiknya impor pada semester kedua 2022.

Faisal juga memperkirakan, cadangan devisa pada akhir tahun nanti, akan berada pada kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 140 miliar, dengan pergerakan nilai tukar rupiah di kisaran Rp 14.765 per dollar Amerika Serikat pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×