kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Kronologi ancaman terhadap Poltracking Institute


Jumat, 11 Juli 2014 / 13:19 WIB
Kronologi ancaman terhadap Poltracking Institute
ILUSTRASI. Punya Asam Urat? Segera Hindari 5 Makanan Pantangan Asam Urat Ini


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Edy Can

JAKARTA. Poltracking Institute menerima ancaman dan teror dari orang yang tak dikenal. Ancaman dan teror ini setelah lembaga survei itu mengungkapkan pemutusan kontrak dengan TVOne dalam penyelenggaraan hasil hitung cepat pemilihan presiden 9 Juli lalu.

Berikut kronologi ancaman tersebut berdasarkan siaran pers Poltracking Institute yang disampaikan Direktur Operasional Poltracking Ahmad T Wibowo pada Jumat (11/7).

1. Sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (11/7), penjaga kantor Poltracking Institute melihat ada dua orang di depan pagar. Saat bersamaan telepon kantor berdering.

2. Pukul 04.00 WIB, Jumat (11/7). Telepon kantor Poltracking Institute kembali berdeing dengan jeda beberapa kali. Telepon kembali berdering hingga empat kali pada pukul 08.30 WIB.

3. Pukul 10.30 WIB, ada tiga orang yang menerangkan dirinya sebagai intelijen Polres Setiabudi yang menyatakan ada potensi penyerangan terhadap kantor Poltracking. Hingga saat ini, aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar kantor Poltracking.

Potensi penyerangan ini terjadi setelah Poltracking yang mengumumkan hasil quick count pemilihan presiden. hasil hitung cepat Poltracking mencatat Prabowo-Hatta mengantongi 46,30% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla 53,70% dengan data masuk 99,75% dan margin of error 1%.

Sudah menjadi perbincangan publik bahwa dalam pelaksanaan quick count, Poltracking memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasilnya dengan salah satu televisi swasta TVOne, karena ada kesepakatan yang dinilai melanggar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×