Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan tidak boleh ada lagi pertanyaan jebakan berupa singkatan tanpa penjelasan dalam debat capres-cawapres. Penegasan KPU ini buntut dari pertanyaan "jebakan" ala Gibran Rakabuming Raka dalam debat pertam cawapres lalu.
Anggota KPU August Mellaz mengtakan, penggunaan istilah singkatan pada debat cawapres diperbolehkan asal diberi penjelasan. Sehingga tidak memicu kebingungan dan juga pemotongan waktu bagi cawapres lain untuk berbicara.
"Sudah diingatkan (ke tim paslon) dalam beberapa evaluasi untuk memastikan agar penggunaan akronim tidak terjadi. Tetapi kalau ada, itu dijelaskan," ujar Mellaz kepada wartawan, Minggu (7/1).
Baca Juga: Jelang Debat Capres Ketiga, Bawaslu Tegaskan Hal Ini ke KPU
Tapi kalau memang itu terjadi, kata August, itu disepakati bahwa peran moderator akan menjalankan fungsi untuk mempertegas terkait dengan akronim ataupun istilah tanpa mengurangi waktu dari setiap paslon.
Pada debat sebelumnya, cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan kepada Muhaimin Iskandar tentang cara meningkatkan peringkat SGIE.
Saat itu, anak Presiden Jokowi itu tidak menjelaskan bahwa SGIE merupakan singkatan dari State of The Global Islamic Economy sehingga membuat Cak Imin bingung.
Kemudian, cak imin meresponnya dengan berterus terang belum pernah mendengar singkatan itu. Saat bertanya memperjelas singkatan itu, Muhaimin dicegah moderator dan hak menjawabnya dihilangkan.
Untuk diketahui, KPU bakal menggelar debat ketiga antar calon presiden (capres) di Istora Senayan, pada Minggu (7/1) pukul 19.00 WIB. Adapun debat kali ini mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News