Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memprediksi kondisi ekonomi dunia pada 2023 akan lebih sulit daripada tahun ini. Prediksi tersebut berdasarkan rangkuman informasi yang ia dapat saat bertemu para pemimpin dunia, seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, para kepala lembaga internasional, dan semua kepala negara G7.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sepakat atas pernyataan tersebut, sebab menurutnya tahun depan volatilitas pasar keuangan tahun depan akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Belum lagi ditambah kondisi ekonomi global yang memang dalam ketidakpastian.
“Kita akan mengalami volatilitas pasar keuangan pada tahun depan, yang memang akan lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Risiko-risiko tersebut memang tidak terelakkan,” tutur Suahasil dalam agenda virtual, Selasa (9/8).
Untuk itu, menurutnya Pemerintah harus terus waspada terhadap sejumlah risiko yang akan datang di kemudian hari. Selain perekonomian yang belum pulih akibat pandemi, kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia dan Ukraina menyebabkan harga komoditas meningkat pesat.
Baca Juga: Wamenkeu Sebut Ekonomi Bakal Anjlok Kalau Masyarakat Tak Berbelanja
“Harga komoditas naik cepat sekali, tapi volatilitas tinggi menyulitkan perencanaan,” jelasnya.
Seituasi tersebut, lanjutnya jika berlangsung sangat lama dikhawatirkan akan memicu terjadinya inflasi yang besar, dan akhirnya mendorong kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat.
Meski begitu, Ia mengungkapkan fundamental perekonomian Indonesia masih dalam kondisi baik, namun sejumlah risiko global tersebut harus menjadi fokus utama agar tidak menjadi celah penghalang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News