kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Komitmen investasi Jokowi baru terasa 2017


Jumat, 22 April 2016 / 10:20 WIB
Komitmen investasi Jokowi baru terasa 2017


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Muhammad Yazid | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Selama sepekan kunjungannya ke negara-negara Uni Eropa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim mengikat komitmen investasi dari sejumlah pengusaha Jerman, Inggris, dan Belgia. Di Jerman, nilai kesepakatan (MoU) yang ditandatangani pengusaha Indonesia dan Jerman sebesar US$ 875 juta.

Sementara dari kunjungannya ke Inggris, Indonesia mendapat komitmen investasi sebesar US$ 19,02 miliar. Investor yang tertarik masuk itu adalah Jardine Matheson dengan investasi US$ 7,5 miliar, HSBC senilai US$ 1,2 miliar, British Petroleum (BP) Tangguh senilai US$ 8 miliar, Unilever dengan nilai investasi US$ 500 juta, NVVogt Sinergi Buton Selatan dengan investasi US$ 200 juta; dan Nuovito dengan nilai US$ 100 juta.

Lalu apakah sejumlah komitmen investasi itu akan langsung terasa pada tahun ini? Deputi Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tamba Hutapea mengatakan, hasil kunjungan kerja baru bisa berdampak pada 2017. "Setiap komitmen tidak bisa langsung terealisasi," katanya, Kamis (21/4).

Realisasi investasi atau kerjasama bisnis tidak akan terasa dalam waktu singkat karena kerjasama yang melibatkan business to business itu baru sebatas komitmen. Komitmen itu harus direalisasikan dalam bentuk pembangunan fisik, seperti pembuatan pabrik.

Namun, meski baru mulai terealisasi tahun depan, Tamba bilang, promosi investasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia tidak sia-sia. Apalagi promosi yang melibatkan kunjungan kepala negara. Kedatangan kepala negara akan  membantu negosiasi bisnis.

Apalagi dalam setiap kunjungannya, Jokowi selalu berkesempatan bertemu langsung dengan pengusaha setempat. Jokowi juga membawa sejumlah pengusaha asal Indonesia dalam rombongan. Sebab salah satu pertimbangan investor untuk berinvestasi adalah keinginan kuat pemerintah untuk menarik mereka.  Seperti diketahui, selain berkunjung ke Uni Eropa, Jokowi juga telah mengunjungi sejumlah negara seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang.

Gencarnya promosi investasi oleh kepala negara dan pemerintah tersebut, Tamba yakin, target pertumbuhan investasi tahun ini sebesar 15%. Pada 2015, realisasi investasi yang berhasil dicatat BKPM mencapai Rp 540 triliun. Sedangkan pada tahun ini  sampai Januari 2015, total nilai izin prinsip yang telah diterbitkan BKPM telah mencapai Rp 206 triliun.

Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, selain promosi, pemerintah juga harus memperbaiki permasalahan di dalam negeri. Contohnya keterbatasan infrastruktur dan permasalahan hukum.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×