kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Komisi VI DPR sebut gugatan sawit di WTO sangat penting untuk dimenangkan


Selasa, 23 November 2021 / 21:16 WIB
Komisi VI DPR sebut gugatan sawit di WTO sangat penting untuk dimenangkan
ILUSTRASI. Pekerja mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (14/11/2021). ANTARA FOTO/ Akbar Tado/YU


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VI DPR RI mengungkapkan pentingnya memenangkan gugatan minyak sawit di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Indonesia menggugat kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II dan Delegated Regulation (DR) yang dibuat oleh Uni Eropa (UE). 

Kebijakan tersebut dinilai mendiskriminasi minyak sawit. "Sangat penting Indonesia memenangkan sengketa ini," ujar Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Reza saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/11).

Kebijakan RED II dan DR telah melakukan diskriminasi perdagangan terhadap biofuel berbahan baku kelapa sawit. Minyak sawit sebagai bahan baku energi terbarukan yang berisiko tinggi dan tidak berkelanjutan.

Baca Juga: Afirmasi peringkat utang Indonesia dari Fitch Ratings bisa jaga keyakinan investor

Kemenangan atas sengketa tersebut dinilai akan menghapus diskriminasi terhadap minyak sawit. Selain itu, Faisol juga yakin kemenangan sengketa akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia. "Kalau menang bisa meyakinkan pasar global bahwa produk sawit kita aman dan proper," ungkapnya.

Sebagai informasi, minyak sawit merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), ekspor kelapa sawit pada bulan September 2021 mengalami penurunan.

Ekspor minyak sawit bulan September 2021 sebesar 2,886 juta ton turun dari bulan Agustus sebesar 4,274 juta ton. Penurunan ekspor juga terjadi di UE.

Selanjutnya: Indonesia siap hadapi sidang kedua gugatan diskriminasi sawit oleh Uni Eropa di WTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×