kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

KNKT: Kecelakaan kereta api berkurang signifikan


Senin, 30 Desember 2013 / 13:37 WIB
KNKT: Kecelakaan kereta api berkurang signifikan
ILUSTRASI. Harga emas Antam dan buyback emas Antam sama-sama naik Rp 9.000 per gram pada hari ini (9/8)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, tren kecelakaan moda transportasi khususnya kereta api mengalami penurunan setiap tahun di Indonesia.

"Dari tahun ke tahun secara signifikan mengalami penurunan.  Total kecelakaan kereta api yang sudah KNKT investigasi totalnya sebanyak 46 kecelakaan," ujar Kepala Sub Komunikasi Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Eddy Sasongko, dalam konferensi pers akhir tahun di kantornya, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Berdasarkan data yang diterima Tribunnews, jumlah kecelakaan pada 2007 ada 14 kecelakaan, 2008 terdapar delapan kecelakaan, 2009 terjadi delapan kecelakaan, 2010 terjadi sepuluh kecelakaan, 2011 terjadi satu kecelakaan, 2012 terjadi tiga kecelakaan, dan 2013 terjadi dua kecelakaan.

Dari keseluruhan data tersebut, jenis kecelakaannya yakni tumburan antar kereta api dan anjlokan atau terguling. Sementara korban meninggal 73 orang dan 560 dinyatakan luka-luka.

Untuk penyebab kecelakaan masih didominasi oleh faktor sarana yakni berjumlah 16, prasarana berjumlah 12, operasional empat, faktor sumber daya manusia berjumlah 11, dan faktor eksternal menyumbangkan tiga kecelakaan.

Berdasarkan daerah operasi dan divisi regional, dua kecelakaan berada divre I Sumatera Utara, satu kecelakaan di subdiv III.1 Kertapati, lima kecelakaan subdiv III.2 Tanjung Karang, empat kecelakaan DAOP II Bandung.

Kemudian, empat kecelakaan terjadi di DAOP V Purwokerto, sepuluh kecelakaan di DAOP I  Jakarta, tiga kecelakaan di DAOP III Cirebon, lima kecelakaan di DAOP IV Semarang, dua kecelakaan di DAOP VII Madiun, lima kecelakaan di DAOP VIII Surabaya, tiga kecelakaan di DAOP VI Yogyakarta, dan dua kecelekaan di DAOP IX Jember. (Eri Komar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×