Reporter: Resya Nugraha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis produksi garam tahun ini akan membaik. Utamanya produksi garam yang berada di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berada di bawah pengawasan KKP, akan sesuai target.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, lahan garam di NTT akan dikelola secara mekanisasai. Hal ini sejalan dengan mandat ekstensifikasi. "Mandatnya ada di Kemenko Maritim terkait pembagian pengembangan lahan garam di NTT yang akan dikelola secara mekanisas,"ujarnya, Jumat (1/3).
Ia melanjutkan, mandat KKP tersebut sesuai dengan UU 7 tahun 2016 adalah pemberdayaan garam rakyat, artinya kita fokus ke 23 kabupaten pengolah garam eksisting.
Sebelumnya, terdapat upaya maksimalisasi produksi garam di Indonesia dimana pemerintah berencana membuka lahan baru untuk produksi garam atau ekstensifikasi area lahan produksi garam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun pada beberapa waktu lalu rencana tersebut tersendat karena ada kendala seputar status lahan di sana yang masih belum jelas.
"Di daerah NTT juga ada, tapi bukan yang ekstentifikasi itu. beberapa tahun lalu juga disampaikan, kalau gak salah itu 225 hektar. Sisanya dikelola oleh perusahaan lain," Jelasnya.
Ekstensi lahan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan garam industri. Dari pembukaan lahan baru tersebut, Pemerintah Indonesia menargetkan produksi garam mencapai 120.000 ton per hektare per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News