kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

KKP Gagalkan 22 Kali Penyelundupan Benur dengan Total Kerugian Rp 266 Miliar


Jumat, 02 Agustus 2024 / 12:44 WIB
KKP Gagalkan 22 Kali Penyelundupan Benur dengan Total Kerugian Rp 266 Miliar
ILUSTRASI. KKP berhasil menggagalkan 22 kali penyelundupan Benih Bening Lobster atau benur pada periode sementer I-2024.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim berhasil menggagalkan 22 kali penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) atau benur pada periode sementer I-2024. 

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono mengatakan penggagalan aksi melawan hukum ini berhasil menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 266 miliar. 

"Kami berhasil menghentikan 22 kali penyelundupan BBL di 11 lokasi dengan kerugian yang berhasil diselamatkan Rp 266 miliar," urai Pung dalam Konferensi Pers di KKP, Jum'at (2/8). 

Baca Juga: Sinergi KKP dan BKKBN Atasi Stunting dan Masalah Produksi

Pung menegaskan upaya pengamanan penyelundupan BBL ini dilakukan bersama dengan aparat penegak hukum seperti kepolisian maupun degan TNI Angkatan Laut. 

Menurutnya penyelundupan ini dilakukan secara terorganisir dengan modus yang beragam menggunakan jalur laut hingga udara. 

"BBL memang seperti nakorba hidup karena punya nilai ekonomi yang sangat tinggi dan menarik meskipun barangnya kecil," jelas Pung. 

Pada kesempatan sebelumnya, Pung mengaku telah mengantongi sejumlah nama-nama aktor dari penyelundupan BBL. 

Hanya saja pihkanya tidak bisa menyebutkan orang tersebut demi menjaga kerahasiaan hingga penyelidikan selesai. 

"Jadi kita tetap jaga kerahasiaan itu supaya ranah penegakan hukum tidak gaduh. (Sekitar 10 orang?) ada, tapi memang ya itu tadi kalau belum cukup bukti kita belum buka. (Aparat ada nggak?) kalau itu saya no comment,” ungkap dia.

Baca Juga: Ini Penyebab Ekspor Perikanan RI ke Eropa Seret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×