Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan prospek BUMN akan terus membaik seiring pulihnya perekonomian pascapuncak gelombang pandemi Covid-19. Ini tercermin dari pendapatan BUMN yang naik 18,8% secara year-on-year (YoY) tahun lalu. Pendapatan konsolidasi BUMN mencapai Rp 2.295 triliun atau setara US$ 160 miliar di tahun 2021.
Dari sisi bottom line, laba konsolidasi BUMN tumbuh 838%, dari semula Rp 13 triliun atau US$ 892 juta pada 2020 dan menjadi Rp 124,7 triliun atau setara US$ 9 miliar. Kinerja BUMN pun diyakini masih akan terus bertumbuh. Pada tahun ini, Erick menargetkan laba konsolidasi BUMN akan mencapai lebih dari US$ 10 miliar.
“Sejak 2019, kami melakukan transformasi yang saat ini mencapai 80%. Dalam satu setengah tahun ke depan akan mencapai 100% seperti yang sudah kami targetkan,” terang Erick dalam pembukaan State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Senin (17/10).
Baca Juga: PTPP Menggarap Proyek Penataan Kawasan Pura Besakih
Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Luhut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran strategis dan vital dalam pemulihan dan transformasi ekonomi Indonesia pasca pandemi.
Perbaikan kinerja BUMN menjadi salah satu pendorong peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dengan mencatatkan peningkatan hingga 35% sepanjang 2022.
Kontan.co.id mencatat, sejumlah BUMN dengan status perusahaan terbuka (emiten) berhasil membukukan kenaikan laba bersih di paruh pertama 2022, khususnya emiten yang bergerak di bidang pertambangan dan perbankan. Sebut saja emiten pelat merah yang termasuk big four bank (BBNI, BMRI, BBRI) dan emiten yang masuk dalam holding pertambangan seperti ANTM, PTBA, dan TINS. Emiten-emiten ini berhasil melipatgandakan labanya hingga dua digit.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Akan Rampungkan Proses Restrukturisasi pada Akhir Tahun 2022
Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo menilai, kinerja BUMN pun diproyeksi masih akan solid ke depan. Hal ini didukung oleh sejumlah sentimen yang akan mendorong kinerja BUMN.
Harga komoditas yang saat ini masih solid akan meningkatkan kinerja BUMN tambang. Meningkatnya minat kredit masyarakat akan menguntungkan BUMN di sektor perbankan. Sementara geliat pembangunan infrastruktur dan proyek ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur akan membawa angin segar bagi perusahaan BUMN di sektor konstruksi.
Pertumbuhan minat masyarakat untuk berinvestasi juga akan meningkatkan kinerja BUMN di sektor jasa keuangan. BNI Sekuritas meyakini prospek bisnisnya masih akan baik ke depan, baik untuk segmen brokerage maupun underwriting.
Baca Juga: NFA Minta BUMN Pangan dan Swasta Jadi Offtaker Serap Live Bird Peternak Mikro Kecil
Sebagai anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), BNI Sekuritas telah melakukan sejumlah langkah untuk mendorong kinerja sampai akhir tahun. Sejumlah langkah yang telah dilakukan diantaranya meningkatkan akuisisi tier-A investment management companies, berfokus pada proyek merger dan akuisisi (M&A) dengan imbal hasil tinggi (high yield), serta diversifikasi pada transaksi obligasi primer dan sekunder.
“Dengan membaiknya kondisi pandemi serta masih solidnya indikator makroekonomi, kami meyakini kinerja BUMN dan anak usahanya akan semakin baik tahun ini, termasuk kinerja BNI Sekuritas,” terang Agung, Kamis (20/10)
Baca Juga: Tekan Utang, SAL Jadi Andalan Pembiayaan
Asal tahu, rangkaian State-Owned Enterprises (SOE) International Conference telah sukses digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 17 Oktober sampai dengan 18 Oktober 2022. SOE International Conference mengangkat Driving Sustainable & Inclusive Growth, yang merupakan salah satu dari agenda Road to G20 dari Trade, Industry and Investment Working Group (TIIWG).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tamu penting, mulai dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, CEO China International Capital Corporation Singapore Stephen Ng, hingga Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News