Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja BUMN terus meningkat. Tahun 2022, laba bersih konsolidasi unaudited BUMN mencapai Rp 303,7 triliun. Angka ini meningkat hingga sebesar Rp 179 triliun.
Menteri BUMN, Erick Thohir memperkirakan, peningkatan aset menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada 2022 dibandingkan 2021 sebesar Rp 8.978 triliun. Sementara ekuitas juga naik menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) dibandingkan 2021 sebesar dari Rp 2.778 triliun.
Adapun pendapatan BUMN 2022 diperkirakan mencapai Rp 2.613 triliun (unaudited). Pencapaian itu naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2.292 triliun.
Dengan kinerja yang cemerlang tersebut, setoran dividen dari perusahaan pelat merah di tahun buku 2022 ini akan mencapai Rp 80,2 triliun tahun ini.
Terkait dividen tersebut, menurut Head of Research Jarvis Asset Management, Andri Ngaserin akan dapat mudah terwujud. Kinerja perusahaan BUMN saat ini sudah menunjukan perbaikan.
Baca Juga: Dana Pensiun BUMN Butuh Tambahan Modal Rp 12 Triliun, Dapat Dari Mana?
Andri memberikan contoh kinerja BUMN sektor perbankan. Kinerja keuangan bank BUMN seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN) membaik. Menurut hitungan Andri, sebelum Erick, return on investment (RoI) bank Himbara hanya 17%. Kini sudah di atas 20%.
“Kinerja keuangan Bank BUMN terus menunjukan perbaikan. Apalagi sejak Covid selesai,” kata Andri, dalam keterangannya, Rabu (3/5).
Selain emiten perbankan, dividen BUMN tahun ini berasal dari PT Telkom Indonesia Tbk, Pertamina, Inalum, Semen Indonesia dan PLN. Tahun buku 2022 Telkom membukukan laba bersih Rp 20,75 triliun.
Sedangkan laba bersih Pertamina tahun buku 2022 mencapai Rp 56,6 triliun. Sementara itu laba bersih Inalum di tahun 2022 mencapai Rp 22 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News