Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Setelah sempat meningkat di Juli lalu, optimisme konsumen di Agustus 2017 kembali melemah. Hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2017 hanya sebesar 121,9, turun 1,5 poin dibanding Juli 2017.
Penurunan IKK ini terjadi karena menurunnya persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Namun ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan enam bulan meningkat. "Penurunan IKK Agustus 2017 terjadi hampir di semua kelompok responden, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta-Rp 5 juta dan Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan dengan kelompok umur 51-60 tahun," seperti dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Kamis (7/9).
Pada Agustus, Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) turun 2,6 poin dari Juli 2017. Penurunan ini karena penurunan pada indeks penghasilan saat ini dan ketepatan pembelian barang tahan lama masing-masing 5,6 poin dan 3,7 poin. Sedangkan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun 0,4 poin dari posisinya pada Juli 2017.
Seiring dengan penurunan indeks penghasilan, pada Agustus 2017 porsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi juga menurun 0,2% menjadi 63,8%. Begitu juga dengan pembayaran cicilan pinjaman pendapatan, yang turun 0,3% menjadi 15,1%. Sebaliknya, porsi tabungan terhadap pendapatan naik 0,5% menjadi 21,1%.
Hasil survei BI menunjukkan penurunan indeks penghasilan terutama terjadi pada kelompok responden dengan pengeluaran di atas Rp 3 juta per bulan. Sedangkan untuk kelompok responden dengan pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta-Rp 3 juta naik. Melihat survei ini, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menduga, melemahnya optimisme konsumen di bulan Agustus 2017 hanya bersifat temporer. Oleh karena itu dia yakin pelemahan itu seharusnya tidak berlanjut hingga bulan ini.
Menurut Lana, pelemahan optimisme konsumen di bulan lalu sejalan dengan tidak adanya pemicu konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama. "Masuk di kuartal IV, baru ada kenaikan. Di bulan Agustus juga masih ada tahun ajaran sehingga mungkin konsumen agak menahan konsumsi," kata Lana kepada KONTAN, Kamis (7/9).
Lana menambahkan, keyakinan konsumen pada September 2017 seharusnya mulai naik hingga akhir tahun. Sebab, di bulan September ini pengeluaran pemerintah mulai meningkat. "Konsumen harusnya terbantu pengeluaran pemerintah. Sehingga jangan sampai penurunan optimisme itu berlanjut di September ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News