Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa masih banyak optimalisasi yang dapat dilakukan untuk mengeksplorasi potensi perekonomian Indonesia. Salah satu diantara berbagai potensi ekonomi tersebut adalah hilirisasi industri.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, dengan melaksanakan hilirisasi, Indonesia berpotensi untuk memberikan nilai tambah yang luar biasa, terutama karena Indonesia memiliki berbagai mineral dan potensi energi terbarukan yang besar.
"Kita harus melakukan hilirisasi supaya ada nilai tambah dan memacu pertumbuhan ekonomi," ujar Arsjad dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/1).
Baca Juga: Jokowi: Mungkin Pertengahan Tahun Akan Stop Tembaga
Hanya saja, dirinya menilai, terdapat beberapa tantangan yang menyebabkan program hilirisasi industri di Indonesia belum efisien dan kalah saing dengan produk asing, yaitu kurangnya pendanaan, serta keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan riset dan penggunaan teknologi.
Arsjad mengatakan, salah satu indikator keberhasilan penghiliran industri di tanah air adalah pelibatan sektor swasta termasuk investor global.
Investasi dalam negeri maupun global perlu bergerak sejalan dengan prioritas pemerintah saat ini, diantaranya adalah pengembangan industri hilirisasi di Indonesia.
"Bila investasi tersebut diarahkan sesuai dengan sektor yang menjadi prioritas pemerintah maka nilai tambah untuk kepentingan nasional pun diharapkan akan semakin besar," katanya.
Baca Juga: Negara Ini Bakal Ketiban Untung saat Indonesia Berlakukan Pelarangan Ekspor Bauksit
Sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia, pengembangan ekosistem kendaraan listrik menjadi strategi utama hilirisasi guna mendapatkan nilai tambah maksimal dari mineral mentah kekayaan Indonesia.
Untuk menggenjot hilirisasi nikel, pemerintah juga telah menetapkan target ambisius dengan menghadirkan 25% kendaraan listrik dari total penjualan kendaraan pada 2030.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Azis Armand mengatakan, momentum tersebut harus dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam menunjang pencapaian target emisi nol bersih melalui strategi elektrifikasi.
Baca Juga: Pengamat: Naikkan Tarif BK Konsentrat Bagi Perusahaan Terlambat Selesaikan Smelter
"Dengan bertransisi ke kendaraan listrik, para pengguna moda transportasi dapat membantu mengurangi emisi karbon, mengurangi ketergantungan BBM, serta membuat Indonesia lebih bersih," kata Azis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News