kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.280   -6,00   -0,04%
  • IDX 7.097   28,14   0,40%
  • KOMPAS100 1.035   4,67   0,45%
  • LQ45 799   2,16   0,27%
  • ISSI 229   1,73   0,76%
  • IDX30 416   0,03   0,01%
  • IDXHIDIV20 488   -0,08   -0,02%
  • IDX80 116   0,30   0,26%
  • IDXV30 119   -0,71   -0,59%
  • IDXQ30 134   -0,38   -0,28%

Ketua Dewan LPS Sebut Gagasan Soemitronomics Masih Relevan Dorong Pertumbuhan Ekonomi


Selasa, 03 Juni 2025 / 20:45 WIB
Ketua Dewan LPS Sebut Gagasan Soemitronomics Masih Relevan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa menilai pemikiran begawan ekonomi nasional Sumitro Djojohadikusumo masih sangat relevan dalam menjawab tantangan pembangunan ekonomi Indonesia saat ini.

Konsep yang dikenal sebagai Soemitronomics dinilai mampu menjadi fondasi kebijakan ekonomi nasional yang berkesinambungan.

“Pemikiran beliau jauh melampaui zamannya dan masih sangat relevan untuk diterapkan pada saat ini. Selama 20 tahun terakhir Indonesia membangun dengan pendekatan kebijakan yang tidak terlalu berbeda dengan Soemitronomics,” ujar Purbaya dalam agenda Sumitronomics di Jakarta, Selasa (3/6).

Purbaya menyoroti kedalaman wawasan Sumitro, khususnya dalam merancang strategi pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan stabilitas sosial dan politik, serta pemerataan kesejahteraan ekonomi. Menurutnya, pendekatan ekonomi yang menyelaraskan peran fiskal pemerintah dengan dinamika sektor swasta menjadi inti dari warisan pemikiran tersebut.

Baca Juga: LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Jadi 4%

“Salah satu pemikirannya yang juga sangat relevan untuk diterapkan adalah keseimbangan pembangunan antara mesin fiskal dan swasta. Kalau itu dijalankan, pertumbuhan ekonomi 6–7 persen bisa dicapai,” tambahnya.

Soemitronomics, sebagai filosofi ekonomi, menekankan pentingnya perencanaan makro yang kuat, intervensi pemerintah secara selektif, serta penguatan peran swasta dalam mendorong produktivitas dan penciptaan lapangan kerja. Konsep ini juga mencerminkan kepekaan terhadap konteks sosial-politik dalam pembangunan nasional.

Purbaya menilai, di tengah dinamika ekonomi global dan domestik saat ini, Indonesia perlu menengok kembali pemikiran-pemikiran ekonomi strategis yang terbukti relevan dan visioner.

Baca Juga: LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan, Saham dari Sektor-Sektor Ini Bakal Diuntungkan

Ia juga mengajak para pemangku kebijakan untuk mempelajari kembali warisan intelektual Sumitro sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi pembangunan ekonomi nasional ke depan.

Asal tahu saja, Sumitro merupakan salah satu tokoh penting dan seorang ahli ekonomi yang berhasil menemukan sistem ekonomi Gerakan Benteng. Sebagai salah seorang ekonom terkemuka Indonesia, ia pernah memegang beberapa jabatan penting di bawah Presiden Soekarno dan Soeharto.

Sumitro Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri Riset, dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selama berkarier di pemerintahan, ia juga mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: LPS Catat Indeks Menabung Konsumen Menurun pada Mei 2025

Selanjutnya: Menteri ESDM Bahlil Janji Bakal Evaluasi Tambang Nikel di Raja Ampat

Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×