kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kepala BPN disebut-sebut akan diganti


Kamis, 03 Mei 2012 / 19:55 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi bahaya memangku laptop. REUTERS/Jason Redmond


Reporter: Dadan MR, Barly Haliem | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kursi Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) sedang panas. Santer beredar kabar, Joyo Winoto yang saat ini menjadi Kepala BPN bakal diganti. Maraknya kasus pertanahan di berbagai daerah dan berujung konflik, menjadi salah satu peletup rencana pergantian Kepala BPN tersebut.

Apalagi, belakangan nama Joyo Winoto juga disebut-sebut dalam kasus proyek stadion olahraga Hambalang, Bogor, oleh Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet. Bahkan, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mengevaluasi kinerja Joyo Winoto. Namun hingga kini SBY juga belum menjawab permintaan Komisi II DPR tersebut.

Toh begitu, sudah beredar kabar sejumlah nama yang bakal menggantikan posisi Joyo. Dua nama di antaranya adalah mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji dan Sahganda Nainggolan, Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC).

Abdul Hakam Naja, Wakil Ketua Komisi II DPR mengakui, dua nama itu sudah santer beredar di Komisi II DPR sebagai kandidat Kepala BPN. "Rumornya sudah lama, tapi sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Istana," katanya, kemarin.

Politikus Partai Amanat Nasional ini mengungkapkan, sebelum masa reses kemarin, Komisi II DPR sebetulnya sudah mendesak pemerintah untuk mengevaluasi BPN. Namun, sejauh ini belum ada respons dari Presiden SBY.

Agus Purnomo, anggota Komisi II DPR, juga mengakui Hendarman dan Syahganda santer beredar bakal menggantikan Joyo. Bahkan, kabar yang diterimanya nama tersebut sudah dipanggil ke Istana. "Rumornya seperti itu. Tapi, pastinya ada di internal pemerintah," ujarnya.

Ia tidak mempersoalkan siapa yang bakal menjabat ketua BPN selanjutnya. Yang terpenting, kata Agus, dapat membangun soliditas di BPN dan mampu sinergi dengan lembaga lain dalam mengatasi persoalan pertanahan. "Selain itu, harus tidak bermasalah," tandasnya.

Hakam juga tak mempersoalkan calon pengganti Joyo Winoto. Ia menilai, dua kandidat yang santer beredar layak menduduki posisi tersebut.

Syahganda misalnya punya latar belakang tata perkotaan. Sementara, Hendarman sudah makan asam garam di bidang hukum.

Julian Aldrin Pasha, Juru Bicara Kepresidenan, belum bisa dimintai komentar soal rumor pergantian Kepala BPN tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×