Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan lebih baik memikirkan tentang pencegahan gempa daripada hoaks.
Ia berkaca dari masih banyaknya hoaks terkait gempa susulan yang beredar setelah bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Daripada meramal-ramal akan ada gempa di tanggal-tanggal tertentu, itu hanya akan menghabiskan energi," ujar Dwikorita di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (27/9).
"Tapi kita harus siap di manapun, kita harus siap bangunannya," lanjut dia.
Bencana gempa Lombok yang terjadi beberapa waktu lalu dijadikannya contoh kurangnya kesiapan bangunan menghadapi gempa. Padahal, wilayah Indonesia rawan terhadap gempa.
"Kalau Lombok itu bukan gempa paling kuat, itu tidak seharusnya rusak seperti ini, tapi karena bangunannya tidak siap, sehingga tidak cukup waktu bagi penghuninya lari keluar," jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya sudah ada peta yang menggambarkan zona, di mana kemungkinan terjadi gempa atau gesekan lempengan bumi. Namun, Dwikorita menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari tindakan pencegahan dan perlu didukung dengan bangunan tahan gempa.
"Tapi itu jangan dijadikan heboh, justru itu bagian dari kesiapan, tinggal konstruksinya disesuaikan agar kalau ada gempa bangunan itu tidak langsung roboh," terang dia.
"Kalau seandainya gempanya sangat kuat, bangunan itu memang bergoyang dan memberikan cukup waktu bagi penghuninya untuk lari keluar," tambah dia.
Edukasi seperti ini diharapkannya dapat menjadi modal bagi masyarakat agar tidak memercayai berbagai hoaks terkait gempa. (Devina Halim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala BMKG Minta Stop Hoaks soal Gempa Lombok",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News