Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengajak pemerintah Rusia untuk memperluas investasinya di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Bambang dalam Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow di World Trade Center (WTC) beberapa waktu lalu.
Menurut Bambang, sektor Pariwisata dan Infrastruktur menjadi kunci dalam kerjasama antara Indonesia dan Rusia.
“Melalui kerjasama ini, Indonesia dan Rusia diharapkan dapat meningkatkan jumlah ekspor dan impor diantara kedua negara, untuk menghadapi tantangan perekonomian dunia saat ini akibat kenaikan suku bunga The Fed,” ujar Bambang seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diterima KONTAN, Minggu (5/8).
Adapun saat ini Rusia melakukan 90% investasi di Indonesia pada sektor tersier seperti hotel, restauran, dan perdagangan. Investasi itu sebagian besar dilakukan di Bali dan Nusa Tenggara.
Sehingga forum ini diharapkan menjadi jembatan informasi mengenai peluang investasi di Indonesia yang saat ini sangat bervariasi mulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan, hingga pengembangan 10 Bali Baru.
Sebelumnya, Menteri Bambang juga sempat menjadi keynote speech dengan tema “Investment Opportunities in Indonesia” dalam acara Forum Promosi Investasi Indonesia - Istanbul, di Istanbul, Turki, akhir bulan lalu.
Dalam acara ini, Menteri PPN/Kepala Bappenas mengundang para Investor dari Turki untuk berinvestasi di Indonesia. Mengingat keberhasilan Turki dalam mengelola Investasi melalui skema PPP (Public-Private Partnership), di antaranya pembangunan bandara terbesar di dunia Istanbul New Airport yang memiliki 6 runway dan daya tampung 500 pesawat.
Selain itu, Turki diharapkan menjadi mitra strategis Indonesia yang memiliki misi menjadi pusat ekonomi islam dunia, termasuk di dalamnya peran ekonomi islam dalam pembangunan infrastruktur.
Di sela-sela kunjungan ke Turki, Bambang menyempatkan diri mengunjungi Jembatan Yavuz Sultan Selim di Selat Bhosporus dan melakukan diskusi dengan Direktur Investasi Infrastruktur IC Holding, Murat Sogancioglu sebagai pemegang konsesi dari jembatan tersebut.
Jembatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Pemerintah Turki dengan pihak swasta dalam upaya membangun infrastruktur melalui dana non-anggaran pemerintah.
Turki merupakan salah satu negara yang berhasil mengimplementasikan skema Public-Private Partnership (PPP) pada berbagai sektor infrastruktur, antara lain jembatan, jalan tol, hingga bandar udara.
Pemerintah Indonesia saat ini juga berupaya mengembangkan skema Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) sebagai upaya membangun infrastruktur tanpa harus mengandalkan anggaran pemerintah.
"Melalui kunjungan ke Turki, diharapkan Investor Turki dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Indonesia dalam pembangunan infrastruktur di dalam negeri melalui skema PPP dan PINA," ujar Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News