Reporter: M. Ghiffari L. Alif P., Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Isi gaji karyawan Indonesia sepanjang tahun 2017 relatif sama dibandingkan dengan tahun lalu. Ini tercermin dalam laporan Salary Guide Indonesia 2017 yang baru-baru ini dilansir oleh Kelly Intellegence.
Besaran upah sejumlah posisi manajer di beberapa bidang usaha nyaris tidak mengalami kenaikan berarti. Ambil contoh di bidang ritel. Gaji untuk posisi manajer pengembangan toko (store development manager) tahun ini dan tahun lalu masih sama di kisaran Rp 25 juta sampai Rp 50 juta per bulan. Begitu pula di posisi VAS Senior Manager di perusahaan telekomunikasi yang berada di rentang Rp 50 juta sampai Rp 80 juta di tahun ini dan tahun 2016.
Di bidang konstruksi sami mawon. Padahal, bidang ini tahun lalu hingga kini laris manis, lantaran masih banyak proyek infrastruktur garapan pemerintah atau swasta. Berapa gaji karyawan mereka? Jabatan manajer proyek (project manager) bergaji Rp 30 juta-Rp 70 jua per bulan di dua periode tersebut. Begitu pula posisi teknisi konstruksi (engineering construction) yang upah tahun lalu dan saat ini masih sama antara Rp 18 juta sampai Rp 30 juta per bulan.
Kalaupun ada kenaikan gaji, itu cuma untuk level bawah saja. Misalnya di posisi administrasi pembayaran (billing administration) di perusahaan konsumer. Bila tahun lalu berkisar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta, tahun ini gaji minimal naik 11,6% menjadi Rp 3,35 juta, meski jadi tertinggi masih sama sekitar Rp 4 juta per bulan.
Menurut Bernadetta Themas, Managing Director dan Country Head Kelly Service Indonesia, dalam laporan tersebut, tampilan gaji memberi gambaran beberapa industri inti yang menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.
Sejumlah pebisnis mengakui bahwa pertumbuhan gaji sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan sebagai efek dari roda ekonomi yang berputar. Pebisnis di sektor properti, logistik, hingga makanan minuman menyebut dalam tiga tahun terakhir ini, kerap mengerek gaji pekerja mereka saban tahun. Sayang, kalangan pebisnis di tiga bidang bisnis ini tidak merinci besaran kenaikan, lantaran tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan.
Totok Lusida, Sekretaris Jenderal Real Estat Indonesia (REI) memberi rujukan. Bila pegawai bawah biasanya mengikuti kenaikan upah minimum regional (UMR). Sedangkan jabatan menengah hingga atas berdasarkan kesepakatan dengan pimpinan perusahaan. "Tapi kenaikan UMR terlalu cepat," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (12/5).
Angka yang lebih konkret terjadi di industri makanan dan minuman. Menurut Sribugo Suratmo, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), biasanya para pelaku bisnis makanan mengerek kenaikan gaji rata-rata 5% per tahun. Ini berdasarkan kinerja perusahaan makanan yang kerap naik saban tahun lantaran menjual kebutuhan pokok.
Beda lagi di bidang logistik. Menurut Arman Yahya, Wakil Ketua Umum Angkutan Udara dan Kebandaraan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia DKI Jakarta, pebisnis di bidang ini justru lagi dipusingkan dengan perpindahan karyawan yang kerap pindah ke pesaing. "Padahal beda gaji cuma Rp 500.000," keluhnya.
Sedangkan di perusahaan batubara, para pebisnis di bidang ini masih mengencangkan ikat pinggang. Maklum, bisnis batubara baru mulai menggeliat setelah sebelumnya terpuruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News