kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KEN: Subsidi BBM tetap perlu


Senin, 10 Desember 2012 / 12:48 WIB
KEN: Subsidi BBM tetap perlu
ILUSTRASI. Kandungan Nutrisi dan Manfaat Sawi untuk Kesehatan Tubuh


Reporter: Farrel Dewantara | Editor: Edy Can


JAKARTA. Komite Ekonomi Nasional (KEN) mengatakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) tetap perlu. Hanya saja, Ketua KEN Chairul Tanjung menyatakan, pemberian subsidi BBM tersebut harus tepat sasaran.

Chairul beralasan, kenaikan harga BBM subsidi akan berdampak pada warga miskin. "Nah, hal ini tentu akan mengganggu konsumsi domestik kita yang nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," katanya, Senin (10/12).

KEN memprediksikan konsumsi domestik akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi 2013 mendatang ketimbang investasi dan ekspor. Kontribusi belanja rumah tangga terhadap ekonomi sebesar 2,6%-2,9%, sedangkan investasi 2,7%-2,9%, dan ekspor hanya 0,0%-0,2%.

Menurut Chairul, pemerintah harus melarang kelas menengah ke atas atau orang yang tidak miskin untuk menggunakan BBM bersubsidi. "Kalau orang sudah bisa membeli mobil pribadi berarti dia sudah bisa dikatakan tidak miskin," ujarnya.

Asal tahu saja, pemerintah berniat menaikkan harga BBM subsidi. Ini lantaran konsumsi BBM subsidi telah memberatkan anggaran. Sejumlah ekonom juga telah menyarankan pemerintah segera menaikkan harga BBM subsidi pada 2013 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×