kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan tengah mengkaji kuota impor indukan ayam


Senin, 06 Agustus 2018 / 18:01 WIB
Kemtan tengah mengkaji kuota impor indukan ayam
ILUSTRASI. Petugas memberi pakan ayam di peternakan ayam pedaging


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah mengkaji kuota impor indukan ayam alias grand parent stock (GPS) yang boleh masuk ke Indonesia. Pasalnya, tahun ini kuota impor GPS nasional sebesar 707.000 GPS dan impor yang sudah terealisasi sebanyak 313.000 ekor.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kemtan Sugiono mengatakan, jumlah tersebut sudah termasuk kuota impor yang dimiliki PT Berdikari sebesar 36.000 ekor.

Di pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, dikabarkan bahwa PT Berdikari memang belum mendapatkan persetujuan impor indukan kedua dari Kemtan sebanyak 36.000 ekor. Sebelumnya, Berdikari pun sudah merealisasikan impor GPS sebanyak 36.000 ekor.

"Kuota impornya sebenarnya hanya 36.000 ekor. Berarti kan kami harus mengubah struktur nasional. Ini harus dibicarakan dulu dengan tim ahli. Tim ahli yang menentukan ini harus bijaksana. Harus ada dasarnya," ujar Sugiono, Senin (6/8).

Menurut Sugiono, kuota impor GPS tahun ini harus dihitung dengan seksama. Sebab, kuota impor GPS di tahun ini akan berpengaruh terhadap produksi day old chicken (DOC) dua tahun mendatang. "Kalau kami salah menghitung sekarang, dampaknya di 2020. Bisa over supply," tandas Sugiono.

Tak hanya itu, Sugiono pun menambahkan, pihaknya akan memberikan tambahan kuota impor indukan sebanyak 4.000 ekor kepada Berdikari. Ini untuk mengganti 4.000 ekor indukan yang mati dari indukan yang telah diimpor sebanyak 36.000 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×