Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggandeng PT Bank Tabungan Negara membangun 100.000 pondokan alias homestay di berbagai destinasi pariwisata di Tanah Air.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, desain pondokan itu harus mengikuti tradisi dan budaya arsitektur lokal setempat. Selain pondokan, juga dibangun sekitar 50.000 toilet umum atau sarana sanitasi bersih di berbagai destinasi pariwisata.
Menurut Arief, program pembangunan pondokan dan toilet bersih tersebut bisa mendorong kegiatan ekonomi di kawasan pariwisata menjadi lebih kuat karena masyarakat terlibat dalam menjaga dan merawat keberlangsungan objek pariwisata itu. "Sekarang banyak daerah yang sudah mengusulkan, karena itu kami akan kebut bersama," katanya, Senin (2/5).
Syarat untuk membangun homestay sangat mudah, total kredit Rp 150 juta dengan uang muka 1% atau Rp 1,5 juta. Cicilan selama 20 tahun fix (tetap) dengan bunga 5$ atau nilai cicilan tidak lebih dari Rp 800.000.
Untuk usaha toilet bersih dikelola oleh UMKM yang berada di kawasan pariwisata. Fasilitas toilet harus standar, bersih dan wangi serta tidak jorok.
"Saya sudah menghitung, jika sekali orang masuk Rp 2.000, maka setahun saja sudah bisa menutup biaya. Ini menguntungkan masyarakat, menguntungkan UMKM, menguntungkan pariwisata, menguntungkan konsumen atau pengguna," kata Arief Yahya.
Disebutkan bahwa di 10 destinasi pariwisata prioritas tahun ini yakni Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotasi, Tanjung Kalayang, Danau Toba, Wakatobi, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Pantai Tanjung Lesung, dan Kepulauan Seribu, menjadi prioritas pembangunan pondokan dan sarana toilet umum itu. Setelah itu akan disusul di berbagai kawasan pariwisata lainnya di Tanah Air.
Kerja sama antara dua kementerian dan BTN itu telah ditandatangani oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT BTN Maryono, pada Kamis (28/4).
Sebelumnya Arif sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo bahwa dari program pembangunan sejuta rumah yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR, sebesar 10% dialokasikan untuk kepentingan pengembangan daerah pariwisata.
"Ada yang akan diprogramkan di 10 top destinasi, untuk percepatan pembangunan homestay dan toilet, ada juga yang diproyeksikan untuk kawasan-kawasan pariwisata yang lain, agar amenitas (fasilitas penunjang) di kawasan tersebut hidup dan masyarakat bisa merasakan dampak langsung dari pembangunan pariwisata," imbuh Arief. (Budi Setiawanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News