kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR selesaikan 18 bendungan dalam periode 2015 - 2020


Senin, 21 Desember 2020 / 18:10 WIB
Kementerian PUPR selesaikan 18 bendungan dalam periode 2015 - 2020
ILUSTRASI. Bendungan pidekso di wonogiri


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun 18 bendungan baru selama 2015-2020 untuk menambah volume tampungan air di Indonesia. Maka ada tambahan 3 bendungan baru pada 2020.

Ketiga bendungan yang selesai tahun ini adalah Bendungan Napun Gete, di Nusa Tenggara Timur, Tukul di Jawa Timur, dan Tapin di Kalimantan Selatan. Dengan selesainya tiga bendungan tersebut menambah suplai irigasi menjadi 116.162 hektar (ha) dan air baku sebesar 7,29 m3 per detik.

Sebelumnya pada, 2015-2019 tercatat ada 15 bendungan yang telah selesai dan menambah daya tampung sebesar 1.106,04 juta meter kubik untuk dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian seluas 109.790 Ha.

Disamping itu, jugapenyediaan air baku 6,28 m3/detik, reduksi banjir sebesar 1.859,89 m3/detik, energi sebesar 113,42 MW dan potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Baca Juga: Sri Mulyani akan pangkas belanja Kementerian dan Lembaga untuk vaksin gratis

Ke lima belas bendungan tersebut adalah Bendungan Rajui dan Payaseunara di Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Titab di Bali,  Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, lalu Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Raknamo dan Rotiklot di NTT,  Tanju dan Mila di NTB,  Logung dan Gondang di Jawa Tengah, Sei Gong di Kepulauan Riau, serta Bendungan Sindang Heula di Banten.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, dimana sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m3/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

Namun, potensi tersebut keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga Basuki menerangkan dibutuhkan tampungan-tampungan air baru. Dimana pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau.

"Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” kata Basuki dalam keterangan pers pada Senin (21/12).

Pembangunan bendungan dilanjutkan pada 2020 hingga 2024 untuk memenuhi target Visium Kementerian PUPR Tahun 2030 yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun. Artinya, meningkat dari kondisi saat ini yang baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun.

Kementerian PUPR menargetkan sebanyak 61 bendungan baru  tuntas secara bertahap hingga 2024, sehingga akan menambah jumlah tampungan air sebesar 3.836,38 juta m3.

Selanjutnya: Pelni masih berlakukan rapid test antibodi untuk penumpang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×