Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan sejumlah infrastruktur dasar di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Pembangunan ini meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pengembangan KIT Batang dengan membangun sejumlah infrastruktur dasar sendiri dilaksanakan sejak tahun 2021 dengan total anggaran sebesar Rp 3,1 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Untuk dukungan di bidang Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melakukan pembangunan Drainase Utama KIT Batang (2021) dengan biaya Rp 46,1 Miliar dan saat ini telah selesai konstruksinya.
Baca Juga: Wavin Bangun Pabrik Seluas 20 Hektar di Grand Batang City
Selanjutnya, pembangunan Penyediaan Air Baku Sumber Sungai Urang (2021-2022) yang terdiri dari dua paket yaitu Paket I: Bendung Urang dengan biaya Rp 245 Miliar dan progres 97,7% serta Paket II: Reservoir/Embung Barat dan Timur dengan biaya Rp 159 miliar dan progres 98,2%.
“Sementara untuk kegiatan Penyusunan Dokumen Pembangunan Bendungan Kedunglanggar (2022-2023), Progresnya telah mencapai 2,7%,” kata Pemali dalam siaran pers, Selasa (11/10).
Sedangkan untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah - DI Yogyakarta telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 50,2 km dan jembatan sebanyak 10 buah dengan total panjang 667 m dan biaya sebesar Rp 1,83 Triliun.
Di bidang permukiman, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah saat ini melaksanakan pembangunan IPAL terintegrasi dan Jaringan Perpipaan Air Limbah KIT Batang (Desember 2021–Desember 2023) yang berkapasitas 18.000 m3/hari dengan biaya Rp341 miliar. Saat ini progresnya telah mencapai 31,6%.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Beberkan Perkembangan Investasi Foxconn di KIT Batang
Selain itu juga dibangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) KIT Batang dengan kapasitas 35 ton/hari dan biaya Rp 21,9 Miliar. Saat ini progresnya telah mencapai 71,6% dan ditargetkan selesai pada Desember 2022.
Dia mengatakan, untuk pembangunan IPA dan Jaringan Perpipaan SPAM dengan kapasitas 285 liter/det dan biaya Rp151 Miliar saat ini progresnya mencapai 32,1% dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.
Untuk mendukung bidang perumahan di KIT Batang, Ditjen Perumahan telah menyelesaikan Pembangunan 10 tower Rumah Susun Pekerja Industri Batang dengan biaya Rp 351,9 Miliar. Rusun ini merupakan tipe barak yang setiap towernya terdiri dari 5 lantai sehingga secara total dapat menampung 2.620 orang.
“Untuk melengkapi rusun ini, dibangun juga fasilitas jalan lingkungan, drainase, pedestrian, area parkir, lapangan olahraga, taman dan masjid,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News