kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Kemenperin: Indonesia Punya Peluang Besar di Industri Linting Kertas Sigaret


Senin, 20 Mei 2024 / 12:10 WIB
Kemenperin: Indonesia Punya Peluang Besar di Industri Linting Kertas Sigaret
ILUSTRASI. Pemerintah terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan devisa merupakan beberapa fungsi penting dari sektor industri yang terus didorong oleh pemerintah.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar. Salah satu industri yang menyerap banyak tenaga kerja dan berorientasi ekspor adalah industri pelinting kertas sigaret (pre-rolled cones).

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan, industri pelinting kertas sigaret merupakan salah satu industri yang inovatif karena menangkap peluang ceruk pasar di luar negeri dengan permintaan akan lintingan kertas sigaret yang terus meningkat dari toko-toko tembakau. Selain itu, industri ini banyak menyerap tenaga kerja, khususnya tenaga kerja perempuan.

Salah satu produsen pre-rolled cones di Indonesia adalah PT Mitra Prodin yang berlokasi di Bali. Kemenperin pun melakukan kunjungan kerja ke perusahaan tersebut pada pekan lalu.

Baca Juga: Beleid Impor Direvisi, Pertimbangan Teknis Impor Tak Perlu Lagi

Mitra Prodin memiliki kapasitas terpasang 2 miliar cones per tahun dan mempekerjakan 4.556 karyawan. Lebih dari 746 juta pre-rolled cones telah berhasil dijual ke seluruh dunia pada tahun 2021. Hal ini ditunjang oleh komitmen Mitra Prodin dalam pemenuhan standar industri tertinggi untuk produknya termasuk regulasi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dan regulasi kesehatan Kanada.

Kemenperin mengapresiasi Mitra Prodin yang telah menyerap ribuan tenaga kerja di Pulau Dewata. Terlebih lagi, sebagian besar pekerjanya adalah wanita.

"Kami juga mengapresiasi sumbangsih perusahaan atas devisa negara karena 100% produknya ditujukan untuk ekspor dengan 90% di antaranya diekspor ke Amerika Utara seperti Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko, dan sisanya ke Eropa,” ungkap Putu dalam siaran pers, Minggu (19/5).

Putu menambahkan, permintaan akan produk linting kertas sigaret di Indonesia memang belum tinggi, namun permintaan ini terus meningkat di pasar dunia, sehingga menjadi peluang bagi produsen lokal untuk mengembangkan produk berorientasi ekspor.

Baca Juga: Kontainer Barang Impor Menumpuk di Pelabuhan, Begini Penjelasan Kemenperin

Secara global, nilai perdagangan produk linting sigaret pada tahun 2022 mencapai US$ 903 juta dan Indonesia baru memenuhi US$ 61,8 juta atau 3,53% dari nilai perdagangan dunia. “Ini merupakan kesempatan bagi produk linting kertas sigaret Indonesia untuk meningkatkan ekspansinya ke pasar dunia karena peluangnya masih terbuka lebar,” ujar Putu.

CEO Mitra Prodin Robert Hensy menjelaskan komitmen perusahaan untuk memberdayakan SDM lokal dalam kegiatan usahanya. “Perusahaan juga berkomitmen untuk menggunakan bahan baku lokal dalam pengembangan produk pre-rolled cones ke depannya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×